sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hutan tropis dapat diregenerasi dalam 20 tahun tanpa campur tangan manusia

Penelitian ini melibatkan lebih dari 90 peneliti dari seluruh dunia.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 10 Des 2021 14:32 WIB
 Hutan  tropis dapat diregenerasi dalam 20 tahun tanpa campur tangan manusia

Sejumlah studi menyimpulkan hutan yang kembali tumbuh secara natural tanpa intervensi manusia akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan membawa harapan baru dari ancaman krisis iklim. Hutan tropis dapat bangkit kembali dengan kecepatan yang menakjubkan yakni hanya 20 tahun secara alami.

Sekelompok peneliti internasional telah menemukan bahwa hutan tropis memiliki potensi untuk hampir sepenuhnya tumbuh kembali jika mereka tidak tersentuh oleh manusia selama sekitar 20 tahun. Hal ini disebabkan oleh mekanisme multidimensi di mana flora dan fauna hutan yang lebih tua membantu generasi baru untuk tumbuh, sebuah proses alami yang dikenal sebagai suksesi sekunder atau secondary succession.

Laporan dari The Guardian Kamis (9/12) menyatakan temuan baru ini dapat memainkan peran penting dalam mitigasi kerusakan iklim. Para ilmuwan juga menyarankan bahwa belum terlambat untuk mencegah deforestasi yang dilakukan oleh manusia yang justru mendorong percepatan perubahan iklim.

"Ini adalah kabar baik karena implikasinya adalah 20 tahun, waktu yang realistis agar para pembuat kebijakan segera membuat kebijakan, "kata Lourens Poorter, Profesor Ekologi Fungsional di Wageningen University Belanda yang menjadi anggota tim peneliti. Pesan utamanya justru manusia tidak boleh terlalu mengintervensi pepohonan jika hutan mampu melakukannya sendiri.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 90 peneliti dari seluruh dunia. Mereka berkumpul untuk menganalisis dengan tepat bagaimana pertumbuhan kembali hutan tropis terjadi. Mereka meneliti data tentang pemulihan hutan dari tiga benua, 77 situs dan 2.275 bidang tanah di Amerika dan Afrika Barat. Dari sana, para peneliti mengevaluasi 12 kriteria spesifik, seperti tanah, fungsi tanaman, struktur ekosistem dan keanekaragaman hayati. Pemodelan data dilakukan dengan teknik chronosequencing agar dapat menyimpulkan tren jangka panjang dalam pemulihan hutan.

Para peneliti melihat secara khusus apa yang terjadi pada lahan hutan tropis yang telah digunakan untuk pertanian dan kemudian ditinggalkan setelah beberapa musim. Mereka menemukan bahwa bagian hutan lama, termasuk beberapa tanah subur, pohon sisa, dan benih menciptakan ekosistem yang bergizi dan saling berhubungan agar hutan baru mulai tumbuh. 

Namun, pemulihan menuju ekosistem hutan yang lebih tua tak bisa berjalan sekaligus. Tanah membutuhkan waktu rata-rata sepuluh tahun untuk pulih ke status sebelumnya, spesies tanaman dan keanekaragaman hayati hewan memerlukan 60 tahun, dan biomassa keseluruhan membutuhkan total 120 tahun menurut perhitungan mereka. Tetapi secara keseluruhan, hutan tropis dapat kembali ke sekitar 78% dari status pertumbuhan lama mereka hanya dalam 20 tahun. "Itu sangat cepat - sangat cepat," kata Poorter.

Namun, tentu saja angka-angka di atas hanyalah perhitungan tanpa memperhatikan secara lebih detail karakteristik wilayah. Setiap lokasi yang dianalisis diasumsikan memiliki sejarah dan dinamika suksesi yang sama. 

Sponsored

"Tetapi memahami bagaimana hutan sekunder muncul secara alami di lahan pertanian yang ditinggalkan sangat penting untuk memastikan konservasi keanekaragaman hayati," kata Eric Salas, peneliti geospasial dari Central State University Amerika Serikat. Sales tidak terlibat langsung dalam penelitian ini. Kendati demikian temuan tersebut sangat penting untuk tindakan mitigasi iklim di masa depan.

Berita Lainnya
×
tekid