Ini faktor hijaunya rapor 2 tahun Jokowi-Ma'ruf di bidang hankam

Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, memaklumi jika masyarakat puas dengan kinerja dua tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di bidang pertahanan dan keamanan (hankam). 

Respons publik itu terekam dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipublikasikan Selasa (19/10).

Menurutnya, positifnya capaian itu tidak lepas dari kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah komando Prabowo Subianto yang kian banyak menyelesaikan persoalan-persoalan hankam. Dengan demikian, periode kedua Jokowi dinilai lebih serius daripada sebelumnya.

"Misalnya (sekarang fokus membenahi) terkait modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kita bicara juga tentang bagaimana menyempurnakan sistem keamanan semesta dengan direalisasikannya komponen cadangan (komcad)," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/10).

"Kemudian yang juga mulai diseriusi adalah soal bagaimana membangun basis-basis cadangan logistik strategis (CLS)," sambungnya. Kemhan kini sedang membangun CLS melalui Program Lumbung Pangan (Food Estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan membudidayakan singkong dan targetnya 30.000 ha pada 2020-2021.

Masalah-masalah tersebut, terang Khairul, absen dalam program pemerintah di bidang hankam yang lalu-lalu. Negara sebelumnya dinilai hanya fokus mengurusi modernisasi alutsista.

"Kita sebelumnya berkutat pada isu modernisasi alutsista sehingga lupa menyiapkan soal SDM (sumber daya manusia) dan soal logistik. Ini sekarang, dua tahun terakhir ini, kita lihat wacananya sudah  beragam," tandasnya.

Dalam survei SMRC dalam rangka menyambut 2 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, kinerja bidang hankam mendapat rapor hijau dibandingkan beberapa sektor lain. Sebanyak 61,3% responden menyatakan, bidang keamanan baik/sangat baik, sementara sedang 24,2%, buruk/sangat buruk 11,8%, dan tidak tahu/tak menjawab 2,4%.

Hasil ini meningkat dibandingkan survei September 2019, sebelum Prabowo menjabat Menteri Pertahanan. Kala itu, hanya 60,4% responden yang menilai kinerja bidang hankam baik/sangat baik.

Survei SMRC tersebut digelar pada 15-21 September 2021 dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 3,19% dan kepercayaan (level of confidence) 95%.