Jelang Imlek, Menkes sarankan berbagi angpau via transfer

Masyarakat Tionghoa diminta merayakan tahun baru Imlek 2572 Kongzili pada 12 Februari 2021 dengan cara virtual dan digital. Misalnya, berbagi angpau via transfer.

“Dengan cara digital, saya dengan Pak Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas) pernah terima angpau juga, tetapi memang amplop merahnya seru, tetapi lebih seru dalam amplop merahnya (uang),” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual, Kamis(4/2).

Menurutnya, berbagi angpau via transfer sangat mudah dan dapat menjangkau lebih banyak orang.

“Kalau masih ingin juga amplop merahnya dikirim juga ke anak cucu, saudara, teman-teman, bisa saja kirim lewat Gojek. Sekaligus cara baru ini mensejahterakan teman-teman kita,” tutur Budi.

Cara baru merayakan Imlek, kata dia, tidak akan menghilangkan makna ungkapan rasa syukur.

“Saya yakin perayaan Imlek tahun ini tetap meriah, tetap gembira, tetap memberikan banyak harapan baru dan keberuntungan baru bagi seluruh bangsa Indonesia, khususnya umat Khonghucu dan Tionghoa,” ucapnya.

Budi tak lupa menyampaikan selamat hari Imlek untuk umat Khonghucu dan Tionghoa di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar umat Khonghucu merayakan imlek tahun ini secara sederhana.

Imlek bukan hanya pergantian tahun belaka, tetapi perayaan ungkapan syukur kepada Tuhan (Tian). Maka, biasanya umat Khonghucu berbagi angpao, memeriahkan dengan aksi barongsai, hingga bersilaturahmi ke sanak keluarga.

Dalam konteks pandemi Covid-19, kata dia, sebaiknya perayaan imlek dilakukan dengan memaknai kembali ajaran Tian dengan mengutamakan upaya menjaga dan melindungi manusia. Misalnya, dengan mengganti kebiasayaan bersilaturahim ke sanak keluarga dengan pertemuan via virtual.