sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenag integrasikan Siskopatuh dan PeduliLindungi

Integrasi Siskopatuh dan PeduliLindungi diperlukan dalam rangka menyesuaikan dengan kebutuhan informasi data pemerintah Arab Saudi.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Kamis, 14 Okt 2021 16:13 WIB
Kemenag integrasikan Siskopatuh dan PeduliLindungi

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama terus mematangkan proses persiapan penyelenggaraan ibadah Umrah 1443H.  Persiapan tersebut antara lain yaitu pembukaan akses data sertifikat vaksin jemaah umrah dalam aplikasi PeduliLindungi, serta integrasi aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) dengan aplikasi PeduliLindungi.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin mengatakan, integrasi Siskopatuh dan PeduliLindungi diperlukan dalam rangka menyesuaikan dengan kebutuhan informasi data dalam sistem aplikasi yang dikembangkan Arab Saudi.

"Saudi membutuhkan data jemaah umrah, baik yang terkait kesehatan maupun pemaketan layanan umrah. Sehingga perlu ada upaya integrasi data dalam PeduliLindungi dan Siskopatuh," terang Nur Arifin dikutip dari laman web Kementerian Agama, Kamis (14/10).

Data Siskopatuh, lanjut Nur Arifin, berisi informasi tentang penyelenggaraan ibadah umrah, antara lain: nama jemaah, tanggal lahir, nomor paspor, PPIU, dan paket layanan umrah. Sedang data peduli lindungi mencakup data kesehatan, khususnya vaksin dan hasil PCR.

"Kedua sistem ini dalam proses integrasi agar bisa ditampilkan saat diakses melalui QR Code," ujar Arifin.

Sejalan dengan itu, Kasubdit Sihdu Hasan Affandi menambahkan, ada tiga opsi yang didiskusikan terkait skema penggunaan QR Code. Pertama, QR Code Peduli Lindungi dicetak lalu ditempel di kartu umrah. 

Hasan mengatakan, terdapat kendala pada opsi pertama yaitu, adanya potensi salah tempel QR Code jemaah. Jika hal tersebut terjadi, maka data yang muncul akan berbeda dengan dokumen jemaah.

Kedua, QR Code Siskopatuh ditempel di kartu vaksin jemaah yang telah dicetak. Pada opsi ini, jemaah harus mencetak kartu vaksin. Model ini digunakan jemaah asal Qatar dan Bangladesh.

Sponsored

“Pada Opsi ketiga, kita siapkan QR Code tunggal di kartu umrah. QR Code itu akan menampilkan data kesehatan sekaligus data layanan umrah jemaah," tandasnya.

Hal ini dibahas bersama oleh Tim Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus, Sistem Informasi Haji dan Umrah (Sihdu), Pusat Data dan Informasi Kemenkes, serta tim Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes.

Berita Lainnya
×
tekid