sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes berangkatkan 65 tenaga medis bantu korban gempa Turki-Suriah

Puluhan tenaga medis ini tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) yang akan diberangkatkan ke lokasi bencana hari ini.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 13 Feb 2023 08:41 WIB
Kemenkes berangkatkan 65 tenaga medis bantu korban gempa Turki-Suriah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan 65 tenaga medis untuk membantu penanganan gempa bumi di Turki dan Suriah. Plt. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, mengatakan puluhan tenaga medis ini tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) yang akan diberangkatkan ke lokasi bencana hari ini.

"Tim medis ini akan diberangkatkan hari Senin, dalam satu kloter dengan pesawat khusus," kata Sumarjaya dikutip dari keterangan resmi, Senin (13/2).

Selain 65 tenaga medis dari Kemenkes, tim EMT yang akan diberangkatkan juga terdiri dari 39 personel medis dari TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga, total tim medis yang akan diberangkatkan sebanyak 104 orang.

Adapun dari Kemenkes, tenaga medis yang dikirimkan terdiri dari dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan. Dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis orthopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiater.

Kemudian, tenaga kesehatan antara lain dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, Psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi dan kesehatan lingkungan. Sementara itu, tenaga pendukung kesehatan di antaranya tenaga administrasi, logistik, dan koordinator kesehatan.

Sumarjaya menuturkan, tim EMT akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa, antara lain seperti kasus patah tulang maupun cedera lainnya.

"Dalam misi kemanusiaan ini, Kementerian Kesehatan mengutamakan pada penyediaan layanan kesehatan yang cepat dan tepat kepada korban terdampak gempa," tutur dia.

Dengan pertimbangan tersebut, kata Sumarjaya, pemerintah Indonesia akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2. Langkah ini dipilih, sebab peralatan dan layanan kesehatan yang disediakan tergolong lengkap, serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.

Sponsored

Selain itu, Sumarjaya menyebut, rumah sakit lapangan EMT tipe 2 memiliki kapasitas cukup besar, antara lain mampu melayani pasien rawat jalan sebanyak 100-150 orang per hari, rawat inap 10 pasien per hari, bedah minor 10 pasien per hari, bedah mayor 1-2 pasien per hari, dan mobile mampu melayani 50 pasien per hari.

"Kalau sekarang yang kita bawa Tim EMT tipe 3, tidak semua negara punya, kita upgrade dari tipe 2 karena di lapangan kita butuh X-ray, butuh meja operasi, itu kita bahwa semua," ucapnya.

Terkait dengan persiapan tim, Sumarjaya mengatakan, tenaga kesehatan yang akan diberangkatkan diminta untuk mempelajari situasi dan kondisi di lokasi. Pasalnya, suhu di Turki dan Suriah saat ini mencapai minus 7 derajat Celcius.

"Personal kit sudah kita siapkan, karena disana suhunya minus 2 sampai minus 7 derajat celcius, untuk logistik personal kita akan dibantu oleh teman-teman BNPB," ujar Sumarjaya.

Pengiriman tim kesehatan untuk membantu penanganan gempa bumi di Turki dan Suriah ini mendukung tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) yang telah terlebih dahulu diberangkatkan pada Sabtu (11/2). Tim ini terdiri dari 47 personel Basarnas dan 15 personel BNPB.

Tim MUSAR merupakan prioritas pemerintah, mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan dan selama ini masih dicari pascagempa yang terjadi pada Senin (6/2).

Diketahui, gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,7 mengguncang Turki dan Suriah. Kejadian tersebut mengakibatkan korban jiwa serta menghancurkan berbagai bangunan di sana. Hingga Minggu (12/2), dilpaorkan korban meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah mencapai lebih dari 33 ribu orang.

Berita Lainnya
×
tekid