close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi beras. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi beras. Foto Pixabay.
Nasional
Rabu, 31 Agustus 2022 17:28

Kolaborasi berbagai pihak bantu RI pertahankan surplus beras

Kolaborasi berbagai pihak bisa berdampak panjang pada ketahanan surplus beras Indonesia.
swipe

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan lebih banyak terjun dalam bidang usaha pertanian melalui kolaborasi dengan petani maupun perangkat daerah, yang bisa berdampak panjang pada ketahanan surplus beras Indonesia.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, peran aktif BUMD dalam bidang usaha pertanian akan membantu meningkatkan kesejahteraan hidup petani dengan menyiapkan anggaran khusus untuk menyerap hasil panen beras.

“Seperti kita ketahui, menjelang panen seringkali tengkulak mengambil alih, kemudian membeli dengan harga rendah. Nah peran BUMD ini sangat penting sekali dengan menyiapkan anggaran agar mereka dapat menyerap gabah-gabah dari petani,” katanya belum lama ini.

Selain menyiapkan anggaran khusus, BUMD juga disarankan berkolaborasi bukan hanya dengan petani, tetapi juga organisasi perangkat daerah atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan membuat program-program ketahanan pangan sesuai kondisi daerah masing-masing. Sehingga bukan hanya proses di hulu usaha tani saja yang dikontrol namun juga sisi hilirnya.

“Ketika gabahnya sudah diserap bagaimana hilirisasinya? Hilirisasinya adalah agar merangsang OPD-OPD atau sedikit memberikan pressure kepada pemerintah daerah masing-masing membuat program-program, entah itu program beras untuk ASN (aparatur sipil negara). Atau program untuk keluarga ASN, beras untuk masyarakat tidak mampu,” katanya.

Tidak hanya berhenti di hilirisasi produksi beras saja, BUMD juga disarankan memiliki penyertaan modal daerah (PMD).

“Ke depannya kita harap BUMD ikut berperan aktif untuk terlibat dalam on farming atau contract farming, karena bagaimanapun BUMD lebih tahu di daerahnya surplus atau tidak. Sehingga kemudian akan terserap semua dan petani akan confidence mereka melakukan penanaman,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam tiga tahun terakhir Indonesia tidak mengimpor beras umum hingga International Rice Research Institute (IRRI) memberikan pengakuan kepada pemerintah atas keberhasilan mewujudkan swasembada beras dan meningkatkan ketahanan pangan nasional, di Istana Jakarta, Minggu (14/8).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2021 adalah sebesar 54,42 juta ton. Lebih rendah dari tahun 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG, namun lebih tinggi dari tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.

img
Mosi Retnani
Reporter
img
Tim copywriter
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan