close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi/Pixabay.com
Nasional
Minggu, 13 Oktober 2019 10:00

Mantan polwan terpapar radikalisme rencanakan bom bunuh diri

Nesti sudah lama terpapar paham radikalisme ISIS, dan dipersiapkan melakukan aksi bom bunuh diri.
swipe

Polri membeberkan alasan penangkapan mantan polwan Polda Maluku Utara bernama Nesti Ode Samili di Yogyakarta. Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Nesti di Yogyakarta lantaran dirinya hendak melakukan aksi amaliyah (serangan teror).

Kepala biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Nesti telah memiliki sasaran untuk amaliyah di Yogyakarta. Pada Mei lalu, polisi menangkap Nesti di Surabaya yang melarikan diri dari tugas dan diduga bergabung dengan jaringan ISIS. Pada September, ia dibekuk di indekosnya di Bantul, Yogyakarta.

“Dia akan melakukan suicide bomber (bom bunuh diri) untuk tempat ibadah di wilayah Yogyakarta,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (13/10).

Dedi menuturkan, Nesti sudah memiliki perencanaan karena ia cukup lama terpapar paham radikal ISIS. Sekitar dua tahun lalu, Nesti terpapar paham radikal ISIS dari media sosial.

“Dia terpapar sejak di reserse, kira-kira beberapa tahun lalu. Mereka mulainya dari media sosial itu,” tutur Dedi.

Ditambahkan Dedi, sejak terpantau Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dan ditangkap di Bandara Surabaya, Polri telah memecat Nesti dari keanggotaan kepolisian. Nesti kemudian menjalankan pemeriksaan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dan terbukti bergabung dengan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).

Nesti terbukti aktif berkomunikasi dengan Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, yang telah ditangkap di Bekasi. Abu Zee sendiri merupakan pimpinan JAD Bekasi.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan