Menag: Belum ada kepastian ibadah haji tahun ini

Kementerian Agama mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada kepastian apakah ada pelaksanaan ibadah haji atau tidak oleh Pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia masih menunggu kabar dan kepastian tersebut.

Lewat rapat daring, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan itu saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (16/2). Rapat membahas Persiapan Pelayanan dan Usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 Hijriah. Menag mengikuti dari Rembang, Jawa Tengah.

"Sampai saat ini, kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 1443 H/2022 M belum dapat diperoleh, sebagaimana yang telah kami sampaikan pada Rapat Kerja sebelumnya," tutur Yaqut, seperti disitat dari laman Kementerian Agama (Kemenag).

Meski demikian, Kementerian Agama terus mempersiapkan diri jika ibadah haji digelar tahun ini. Salah satunya adalah MoU (nota kesepahaman) tentang pelaksanaan ibadah haji dengan Kementerian Haji Arab Saudi. 

MoU itu juga untuk memperoleh kepastian kuota haji. "Namun sampai saat ini kami belum mendapat undangan dari Pemerintah Saudi untuk melakukan MoU persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H," kata Yaqut.

Jika tahun ini ada pemberangkatan, kata politikus PKB itu, pengisian kuota berpedoman pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Berarti yang berangkat adalah jemaah haji yang berangkat pada tahun 1441 H atau tahun 2020.

Terkait pandemi, pemerintah menetapkan tiga opsi pengisian kuota. Yakni kuota penuh, kuota terbatas, dan tidak memberangkatkan jemaah haji. Pemerintah sampai saat ini memilih opsi pertama: kuota penuh.

Sesuai jadwal, jika ada ibadah haji berarti akan berangkat pada 5 Juni 2022 M. Jadi, kata Yaqut, persiapan yang tersisa cukup mepet.

Yaqut juga menjelaskan apabila Kemenag telah membentuk Tim Penyediaan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi bagi jemaah haji di Arab Saudi. "Insya Allah, dalam waktu dekat tim tersebut segera berangkat ke Arab Saudi untuk menyiapkan layanan di Arab Saudi," kata Yaqut.