sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nasib guru honorer di Banten: 'Ngutang', kuota internet jebol

Gaji guru honorer di Serang untuk periode bulan April belum diterima.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Senin, 11 Mei 2020 14:40 WIB
Nasib guru honorer di Banten: 'Ngutang', kuota internet jebol

Gaji guru honorer SMA/SMK di Provinsi Banten untuk periode bulan April 2020 hingga pertengahan Mei belum bisa diterima. Biasanya, mereka sudah mengantongi gaji di setiap awal bulan.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten, ada sekitar 15.000 pegawai honorer. Sekitar 8.700 lebih honorer di antaranya berprofesi sebagai guru.

Keterlambatan upah tersebut dikeluhkan sejumlah guru honorer, bahkan sebagian dari mereka terpaksa ngutang ke warung sekitar untuk membeli kebutuhan sehari-hari selama Ramadan. 

Sejak kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) berlaku, mereka tidak bisa mencari penghasilan sampingan.

Untuk itu, mereka berharap Pemprov Banten segera mencairkan haknya dengan normal untuk kebutuhan makan sehari-hari.

"Iya bener pak, kalau kita gak hutang makan dari mana? Di rumah aja, tapi kumaha ja anak istri hayang emam (bagaimana anak istri perlu makan)," kata Maulana Azhar salah satu guru SMAN 1 Padarincang, Kabupaten Serang saat dikonfirmasi, Senin (11/5).

Azhar merasa keberatan dengan kebijakan belajar dari rumah via online. Pasalnya, dia dan sejumlah guru lainnya harus mengeluarkan biaya cukup tinggi membeli kuota internet.

"Kita masih ada pembelajaran satu minggu lagi, tapi gimana kuota internet saja sudah limit katanya mau diganti dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tapi kan butuhnya sekarang," katanya.

Sponsored

Keterlambatan gaji guru honorer tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rina Dewiyanti. Pemindahan Kas Umum Daerah Pemprov Banten dari Bank Banten ke BJB menjadi alasan keterlambatan pencairan.

Namun, ia berjanji memenuhi hak guru honorer dengan segera mencairkan gaji mereka. "Minggu ini kita upayakan bisa direalisasikan. (Keterlambatan termadi karena) dana kasda (pemprov) tertahan di Bank Banten," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid