sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah didorong terapkan karantina wilayah di Jabodetabek

Kebijakan PSBB di Jakarta tidak memadai untuk mencegah Covid-19.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 09 Apr 2020 19:31 WIB
Pemerintah didorong terapkan karantina wilayah di Jabodetabek

Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mendorong pemerintah untuk menetapkan karantina wilayah di daerah episentrum wabah terutama Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa lainnya. 

Hal tersebut dinilai mendesak dilakukan menyusul datangnya Ramadan. Pasalnya, jika karantina wilayah tidak diterapkan, dikhawatirkan akan membuat persebaran virus Covid-19 semakin besar.

"Tanpa kesadaran dan kebijakan pembatasan yang ketat, potensi penyebaran Covid-19 dari episentrum wabah ke penjuru Indonesia adalah keniscayaan. Jika tidak dicegah secara optimal, berdasarkan pola penggandaan di berbagai negara kita terancam memasuki Idul Fitri dengan lonjakan kasus menembus 300.000 kasus,” kata Direktur IDEAS Yusuf Wibisono dalam keterangan resmi, Kamis (9/4).

Berdasarkan kajian IDEAS, dalam situasi normal saja, estimasi jumlah pemudik dari Jabodetabek berada di kisaran 10 juta orang, dengan jalur utama pergerakan menuju Jawa Tengah 4,7 juta, Jawa Barat 2,8 juta, dan Jawa Timur 1,3 juta. 

“Jadi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta saja tidak memadai, karena telah menyatunya aktivitas ekonomi dan sosial warga Jabodetabek," ujarnya.

Pada 2019 saja, lanjut dia, terdapat 15,4 juta orang pekerja di Jabodetabek. Pergerakan intra daerah terbesar adalah 4,4 juta pekerja. Mereka bertempat tinggal dan sekaligus bekerja di Jakarta, diikuti Tangerang 2,8 juta, Bogor 2,5 juta, Bekasi 2,3 juta, dan Depok 613 ribu. 

Sementara untuk pergerakan pekerja lintas daerah terbesar adalah dari Bekasi ke Jakarta 520 ribu, diikuti Tangerang ke Jakarta 517 ribu, Depok ke Jakarta 371 ribu, dan Bogor ke Jakarta 234.000.

Dengan kepadatan penduduk Jabodetabek yang sangat tinggi, di kisaran 11.100 jiwa per km2, penyebaran covid-19 dapat terjadi secara eksponensial.

Sponsored

Menurutnya PSBB saja tidak cukup untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, riset IDEAS memperkirakan dengan pola penanganan pandemi seperti saat ini, akan terjadi lonjakan kasus hingga mencapai 10.000 kasus, di hari ke 51 atau pada 24 April, dan meningkat 100.000 kasus pada hari ke 73.

“Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak, dalam sepekan ke depan kami mendorong ditetapkannya PSBB di luar Jabodetabek, terutama melarang aktivitas mudik. Wilayah metropolitan di Jawa amat potensial menyebarkan covid-19 ke seluruh Indonesia,” tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid