sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkominfo: Perempuan punya peran penting bangkitkan UMKM digital

Johnny mengatakan UMKM sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional berperan penting dalam pemulihan dan pemantapan ekonomi.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 21 Apr 2022 18:17 WIB
Menkominfo: Perempuan punya peran penting bangkitkan UMKM digital

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut, seiring akselerasi transformasi digital pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), peluang perempuan dalam dunia kerja sebagai wirausaha digital makin terbuka lebar. Hal itu tak lepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini. 

"Berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tidak sia-sia. Apabila diselisik lagi, tidak dapat dimungkiri banyak Kartini-Kartini modern dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini," kata Johnny dalam keterangannya, Kamis (21/4).

Menurut Johnny, secara umum di Indonesia, perempuan memiliki fleksibilitas peran. Baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wirausaha. Johnny menyebut, wirausaha juga menjadi solusi dan wujud dari aksi nondiskriminasi.

"Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultramikro dengan kontribusi sebesar 60% dari total 58 juta UMKM di Indonesia," ujarnya.

Mengutip survei Google pada tahun 2020 berjudul Advancing Woman in Enterpreneurship, Menkominfo menyatakan tingkat partisipasi perempuan Indonesia di bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara. Meski demikian, wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berkaitan dengan jaringan bisnis dan kebutuhan peningkatan keterampilan pemasaran.

"Survei ini juga mengungkapkan fakta 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis, ini hal yang baik," bebernya.

Di sisi lain, sambung Johnny, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi yang cukup dalam. Bahkan saat ini masih terancam stagflasi, stagnasi dan inflasi khususnya di negara-negara industri termasuk Indonesia.

"Walaupun masih bertumbuh positif, namun tetap mengalami tekanan dampak dari tekanan global tersebut, dampak dari potensi stagnasi dan inflasi di negara-negara industri," ujarnya.

Sponsored

Di tengah kondisi ini, Johnny mengatakan UMKM sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional berperan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta dengan persentase kontribusi terhadap PDB mencapai 61,97%.

"UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan secara nasional. Kontribusi yang besar tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa UMKM perlu didukung untuk dapat bertahan, dapat beradaptasi, dan dapat berkembang di masa pandemi Covid-19 ini," jelas Menkominfo.

Kondisi tersebut pada saat pascapandemi Covid-19 dapat diakselerasi dengan melakukan transformasi digital. Oleh karena itu, Menteri Johnny menegaskan, UMKM perlu melakukan inovasi dalam aspek produk, proses produksi, dan layanan. Misalnya, mengoptimalkan saluran online untuk pemasaran produk-produk. 

"Saat ini, semakin banyak UMKM yang telah memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk dapat beradaptasi di tengah pandemi dan menunjukkan hasil yang positif," katanya.

Menkominfo menyatakan, kebangkitan UMKM merupakan hasil dari peningkatan daya saing melalui digitalisasi. Setidaknya, nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11%.

"Peningkatan juga terjadi pada transaksi keuangan digital perbankan di Indonesia sebesar 25% sampai 40% di tahun 2020, saat di mana masih begitu hebatnya pandemi Covid-19. Tren digitalisasi yang tidak lagi terbatas pada golongan ekonomi segmen tertentu berdampak pada peningkatan aktivitas bisnis secara online," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid