sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS minta pemerintah buat TPF pada kasus penembakan laskar FPI

Pemerintah diminta melakukan tindakan serius dalam menyiasati peristiwa itu.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Senin, 07 Des 2020 16:38 WIB
PKS minta pemerintah buat TPF pada kasus penembakan laskar FPI

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendesak pemerintah dapat membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) atas peristiwa penembakan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh anggota polisi saat melakukan hendak mengawal Habib Rizieq Shihab ke pengajian subuh internal keluarga, Senin (7/12) dini hari tadi.

Pasalnya, peristiwa penembakan itu merupakan tindakan kejadian luar biasa. Untuk itu, pemerintah diminta melakukan tindakan serius dalam menyiasati peristiwa itu.

"Mendesak pemerintah untuk mengambil sikap serius terhadap masalah luar biasa ini," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, kepada Alinea.id, Senin (7/12).

Kejadian luar biasa itu dianggap karena terdapat enam nyawa yang melayang akibat tindakan aparat kepolisian. Karena itu, Mardani menyarankan, agar pemerintah dapat membentuk TPF agar dapat mencerminkan tindakan serius dalam peristiwa ini.

"Satu nyawa di Papua dibentuk Tim Pencari Fakta yang hasilnya transparan. Maka untuk enam nyawa lebih perlu lagi Tim Pencari Fakta," tegas dia.

Dia menilai, proses penyelidikan dari peristiwa penembakan enam laskar ini perlu dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya bersumber dari satu pihak saja. Tujuannya, agar mendapat hasil penyelidikan yang komprehensif

Mardani pun mengklaim akan membahas secara internal untuk mendesak pemerintah dapat membentuk TPF peristiwa penembakan enam laskar FPI ini.

"Sedang dibahas. Intinya ini kejadian luar biasa dan perlu ditangani dengan cara extra hati-hati dan penuh keseriusan," tegas Mardani.

Sponsored

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkapkan terjadi bentrokan di jalan tol Jakrta-Cikampek KM 50 antara anggota polisi dan pengikut pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pada awalnya enam anggota polisi mengikuti kendaraan iring-iringan HRS. Kemudian, pengawal HRS melakukann penyerangan saat mengetahui ada anggota polisi yang mengikuti.

"Ketika anggota polda mengikuti kendaraan simpatisan HRS, kendaraan petugas dipepet dan diserang dengan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/12).

Menurut Fadil, karena menyerang anggota, akhirnya terhadap pengawal HRS dilakukan tindakan tegas terukur. Sebanyak enam orang meninggal. "Sehingga enam orang meninggal dunia dan anggota lainnya melarikan diri," tuturnya.

Kronologis ini berbeda versi dengan FPI. Ormas tersebut menerangkan, peristiwa penembakan terjadi akibat adanya orang tak dikenal (OTK) yang menghadang iring-iringan mobil laskar pengawal Habib Rizieq.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dan keluarga serta penculikan terhadap enam orang laskar pengawal IB," tulis keterangan pers FPI, yang diterima Alinea.id.

Berita Lainnya
×
tekid