sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri buka kemungkinan pembunuhan di Parigi dilakukan MIT

Tidak menutup kemungkinan ayah dan anak yang meninggal di Parigi Moutong adalah korban kelompok Ali Kalora.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Rabu, 26 Jun 2019 13:35 WIB
Polri buka kemungkinan pembunuhan di Parigi dilakukan MIT

Polri membentuk tim gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Satgas Tinombala untuk mengusut kematian anak dan ayah di Parigi Moutong.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kematian keduanya memang akibat luka benda tajam. Hingga saat ini polisi hanya membenarkan keduanya merupakan korban peristiwa pembunuhan.

“Hasil autopsi sementara, keduanya meninggal akibat benda tajam. Itu semua nanti akan didalami Polda Sulteng dan Satgas Tinombala untuk melakukan investigasi,” kata Dedi di Humas Mabes Polri, Rabu (26/6).

Tetapi Dedi mengaku, tidak menutup kemungkinan kedua jenazah adalah korban pembunuhan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Namun hal itu belum dapat dipastikan.

“Tidak menutup kemungkinan, masih butuh pendalaman untuk memastikannya,” ucap Dedi.

Adapun identitas dari korban adalah, Tamar (49) yang merupakan ayah dan Patmar atau Pate (27) anak, alamat di Dusun Tokasa, Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto menjelaskan kronologis ditemukannya korban pembunuhan ayah dan anak tersebut. Yakni, ketika salah seorang warga Dusun Tokasa melihat korban berangkat ke kebun miliknya, Senin (24/6) sekitar pukul 08.00 WITA.

"Korban biasanya berangkat dari rumah menuju kebun miliknya pukul 08.00 WITA dan kembali pulang ke rumah sekitar pukul 20.00. Namun malam itu kedua korban ayah dan anak tersebut belum kembali dari kebunnya," jelasnya.

Sponsored

Mengetahui keanehan itu, keluarga korban kemudian menelepon korban yang masih berada di kebun miliknya, namun tidak diangkat.

Merasa curiga, keluarga dan sejumlah warga yang dipimpin kepala Dusun Tokasa kemudian berencana mencari keduanya di kebun milik mereka, namun dilarang oleh aparat karena saat itu cuaca kurang mendukung.

"Maka, dilaksanakan pencarian keesokan harinya sekitar pukul 05.00 WITA oleh warga bersama dengan anggota buser di sekitar kebun milik korban. Lalu, sekitar pukul 06.30 kedua korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia yang diduga akibat luka-luka di tubuhnya," ucapnya.

Aparat gabungan TNI/Polri bersama dengan warga telah mengevakuasi jenazah kedua korban dari kebun yang berjarak kurang lebih 9 kilometer dari rumah kedua korban di Dusun Tokasa, Desa Tana Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid