sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rumah sakit darurat Covid-19 di Kebayoran Lama segera rampung

Rumah sakit tersebut memiliki 390 kamar dan fasilitas lengkap untuk penanganan pasien Covid-19.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Senin, 04 Mei 2020 19:30 WIB
Rumah sakit darurat Covid-19 di Kebayoran Lama segera rampung

Pembangunan rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 di Kebayoran lama berjalan lancar. Dalam waktu dekat, rumah sakit yang berada di Jalan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan akan rampung dan siap menangani pasien coronavirus.

Camat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Aroman Nimbang mengungkapkan, pembangunan rumah sakit darurat Covid-19, oleh Pertamina di dekat Perumahan Simprug, Jakarta Selatan, diterima masyarakat sekitar.

Meskipun, sempat mendapat penolakan dari beberapa warga, tapi kini sudah bisa diterima dan perkembangannya mencapai 40 persen.

"Awalnya sempat ada warga yang protes, tapi setelah dilakukan musyawarah dengan lurah dan para RT/RW, warga bisa mengerti dan menerima, sampai saat ini belum ada penolakan lagi," kata Aroman saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (5/4).

Aroman menjelaskan, rumah sakit darurat Covid-19 dibangun di atas lahan lapangan bola Simprug, berada dalam Komplek Universitas Pertamina. Pengerjaannya dimulai sejak 22 April 2020.

Menurut Aroman, jarak antara lokasi rumah sakit dengan Perumahan Simprug, Jakarta Selatan sekitar 100 meter dan bukan berada di pemukiman padat penduduk. Akses menuju lokasi langsung menggunakan jalan raya, tidak melintasi perumahan warga.

Warga yang protes dengan keberadaan rumah sakit tersebut jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar lima orang. Mereka khawatir keberadaan rumah sakit tersebut, dapat menularkan Covid-19.

"Setelah, kami sosialisasikan dan jelaskan bahwa rumah sakit tersebut dibangun secara teknik dan kesehatan cukup aman, ruangan sangat steril dan udara yang keluar dari rumah sakit sudah disaring terlebih dahulu," kata Aroman.

Sponsored

Selain itu, sekeliling area rumah sakit sudah ada pagar pembatas yang dibangun sehingga akses terpisah jauh dari perumahan warga. Rencananya, rumah sakit tersebut memiliki ruang inap sebanyak 390 kamar dan dijadwalkan rampung pada Juni 2020.

Aroman menambahkan, rumah sakit tersebut dirancang untuk penanganan Covid-19, seperti halnya Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat dan Pulau Galang, Batam. Jika pandemi berakhir, lahan rumah sakit kembali difungsikan sebagai lapangan bola.

Rumah sakit ini tidak permanen dan hanya digunakan untuk penanganan Covid-19 saja. Kalau sudah selesai dibongkar dan dijadikan lapangan lagi. "Kemudian lokasi Pertamina itu akan dijadikan mess seperti biasa," kata Aroman.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pers dari Pertamina, rencananya rumah sakit darurat Covid-19 ini memiliki kapasitas 300 tempat tidur yang terdiri atas 153 tempat tidur non ICU, 31 tempat tidur ICU, 19 tempat tidur HCU dan 10 tempat tidur IGD.

Seluruh ruangan dilengkapi negative pressure dan filter hepa, sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan.

Rumah sakit darurat tersebut, menyiapkan fasilitas untuk memberikan layanan yang prima. Walaupun darurat, fasilitas yang dibangun mengikuti standar rumah sakit pada umumnya, dari mulai ruang dokter, ruang perawat, nurse station, instalasi jenazah, instalasi sterilisasi, laboratorium, (PCR, Hematologi dan AGD), instalasi farmasi, pusat gizi, instalasi screening, ruang radiologi, ruang operasi hingga ruang dekontaminasi.

Konstruksi pembangunan rumah sakit darurat dilaksanakan oleh Patra Jasa, sementara pengadaan fasilitas kesehatan dan perlengkapan rumah sakit modular ini, termasuk penyediaan SDM untuk tenaga medis dilakukan oleh Pertamina Bina Medika IHC. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid