sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sumbangan Rp2 triliun diduga fiktif, polisi periksa anak Akidi Tio

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) memeriksa anak Akidi Tio atas dugaan sumbangan palsu alias bodong senilai Rp2 triliun.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 02 Agst 2021 14:49 WIB
Sumbangan Rp2 triliun diduga fiktif, polisi periksa anak Akidi Tio

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) memeriksa anak Akidi Tio, Heryanti, atas dugaan sumbangan palsu alias bodong senilai Rp2 triliun. Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri menuturkan, pemeriksaan terhadap Heryanti masih berlangsung hingga saat ini.

Pemeriksaan tersebut untuk mengklarifikasi mengenai informasi yang beredar atas dana sumbangan itu. “Lagi dimintai keterangan,” kata Eko saat dikonfirmasi, Senin (2/8).

Menurut Eko, pihaknya ingin mengetahui fakta sesungguhnya atas uang tersebut. Hal itu dilakukan guna menjawab simpang siur di masyarakat. "Kita tunggu saja,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyinggung sumbangan Rp2 triliun tersebut saat menanggapi tulisan eks Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2007, Hamid Awaluddin. Hamid mempertanyakan kebenaran sumbangan keluarga almarhum Akidi Tio Rp 2 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Hamid melalui tulisannya di Kompas.com berjudul "Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat". Mahfud MD menganggap tulisan Hamid Awaluddin memperingatkan agar masyarakat tidak asal percaya dan menunggu realisasinya dengan rasional.

Ia pun mengaku pernah diminta orang untuk memfasilitasi penggalian harta karun untuk disumbangkan ke negara. “Tetapi, tidak bisa divalidasi,” ucap Mahfud dalam akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Senin (2/8).

Mahfud menceritakan, ketika menjabat sebagai Menteri Pertahanan (2000-2001), ada seseorang yang mengaku memiliki uang sekoper. Dari pengakuan orang tersebut, uang sekoper itu merupakan mata uang luar negeri dengan pecahan 1.000 dollar Amerika. Setelah mendengarkan pengakuan tersebut, Mahfud segera bertanya kepada Bank Indonesia (BI).

“Ketika saya tanya ke BI diketawain, karena USA (Amerika Serikat) hanya mencetak lembaran uang paling tinggi 100 dollar. Ada juga yang minta dibantu menggali harta karun, tetapi tak jelas. Semoga yang Akidi Tio ini nyata,” tutur Mahfud.

Sponsored

Diketahui, keluarga almarhum Akidi Tio menyumbang dana Rp2 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan. Jumlah dana Rp2 triliun itu merupakan tabungan pengusaha Akidi semasa hidup.

Sebelum meninggal pada 2009, Akidi berpesan untuk menggunakan dana Rp2 triliun itu saat kondisi benar-benar sulit. Dana Rp2 triliun sudah diserahkan secara simbolis di Polda Sumsel pada Senin (26/7). Sumbangan dana fantastis Akidi kemudian ramai diperbincangkan publik.

Berita Lainnya
×
tekid