sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Warga Lombok Utara mulai bangun hunian sementara

Bantuan ini tidak hanya sebatas membangun huntara, tetapi demi memulihkan kondisi warga yang selama ini harus tinggal di tenda pengungsian.

Purnama Ayu Rizky
Purnama Ayu Rizky Sabtu, 27 Okt 2018 12:58 WIB
Warga Lombok Utara mulai bangun hunian sementara

Warga penerima bantuan "cash transfer progam" (CTP) dari Palang Merah Indonesia mulai membangun hunian sementara (huntara), seperti di Dusun Temposodo, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Salah seorang warga Dusun Temposodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Fauzi (36), mengaku mulai memperbaiki atap rumahnya yang rusak akibat gempa bumi dengan mamanfaatkan bantuan PMI.

"Alhamdulillah kami merasa nyaman dengan adanya bantuan ini, karena minimal bisa hidup lebih layak dan tidak lagi tinggal di tenda pengungsian," katanya.

Ia mengaku program itu membantu memenuhi kebutuhan tempat tinggal keluarga, apalagi sebentar lagi masuk musim penghujan. Jika bertahan di tenda pengungsian, serangan wabah penyakit lebih berpeluang menimpanya. Oleh karena itu, setelah menukarkan kartu "beneficaries", tanpa mengulur waktu ia langsung mendirikan huntara.

Setelah huntara berdiri, ia bertekad segera bekerja kembali untuk menghidupi keluarga. Ia sendiri telah menjadi penghuni tenda pengungsian selama tiga bulan, hanya mengandalkan bantuan orang lain.

Senada, warga lainnya, Hajah Wadiah (37) juga membangun huntara mulai hari ini. Ia sendiri baru mendapat voucher PMI pada Kamis (25/10) dan segera menukarnya dengan material bangunan di toko yang telah PMI tunjuk.

"Saya sudah mengambil barang yang saya pesan, seperti beberapa lembar seng, tripleks, kayu paku, dan lain-lain," tambahnya.

Tim Assessment CTP PMI Provinsi NTB Hijir Ismail mengatakan, CTP untuk mempercepat pemulihan aktivitas warga agar perekonomian korban bisa kembali berputar. Apalagi, hampir mayoritas rumah di Desa Santong hancur akibat gempa. Dilansir dari website resmi PMI, TP berasal dari penggalangan dana palang merah yang ada di dunia, dengan total bantuan sebanyak Rp9,3 miliar.

Rencananya dana itu bakal didistribusikan pada 10 ribu kepala keluarga di lokasi bencana. Hingga berita ini diturunkan, sudah dua ribuan CTP terdistribusi. 

Untuk besaran CTP yang diberikan pada masing-masing keluarga memang relatif tak banyak, yakni Rp930 ribu yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan.

"Bantuan CTP tidak hanya sebatas membangun huntara, tetapi untuk memulihkan kondisi warga karena selama ini harus tinggal di tenda pengungsian," katanya. (Ant).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid