sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Whatsapp Imelda Sari kirim gambar tak senonoh ke grup tim BPN

Imelda Sari telah melapor ke Bareskrim Polri terkait peretasan aku Whatsapp miliknya.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 04 Apr 2019 01:15 WIB
Whatsapp Imelda Sari kirim gambar tak senonoh ke grup tim BPN

Akun Whatsapp milik Ketua Divisi Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Imelda Sari, mengirimi pesan dan gambar tak senonoh ke sebuah grup Whatsapp tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan akun Whatsapp Imelda Sari telah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Peretasan tersebut diketahui terjadi pada Selasa, 2 April 2019 malam. 

Terkait peretasan tersebut, kata Hinca, Imelda Sari langsung melaporkan kejadian tersebut ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Menurut Hinca, peretasan ini merupakan kejahatan yang luar biasa. Peretasan akun media sosial terjadi bukan hanya menimpa Imelda, tetapi lebih dulu menimpa Ferdinand Hutahaean.   

“Selasa malam, sejumlah temannya di Demokrat berusaha menghubungi Imelda untuk memberitahu bahwa akun Whatsappnya banyak mengirim pesan dan gambar tak senonoh ke grup Whatsapp tim BPN Prabowo-Sandi,” kata Hinca di Jakarta. 

Menurut Hinca, peretasan yang menimpa para kader Demokrat ada hubungannya dengan pemilihan umum atau Pemilu 2019. Meretas, kata dia, merupakan cara-cara yang tidak bagus demi keberlangsungan demokrasi bangsa Indonesia. 

"Jadi seolah-olah saudari Imelda itu mengirimkan sesuatu, padahal orang lain yang menggunakan itu,” ujar Hinca.

Hinca, lebih lanjut, mengatakan adapun kasus yang menimpa Ferdinand saat ini juga sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Dalam melaporkan kasus peretasan itu, lanjut Hinca, Ferdinand turut membawa serta tangkapan layar foto yang telah diedit itu sebagai alat bukti pelaporannya. 

Dia pun menegaskan kembali, bahwa akun Ferdinand Hutahaean memang diretas. Adapun informasi yang disebarkan itu editan yang tidak sesuai aslinya. 

Sponsored

"Ini sudah dibantahkan. Ini cara-cara yang tidak bijak, cara-cara yang kurang tepat, cara-cara yang tidak pas dalam demokrasi kita," kata Hinca.

Hinca berharap, penegak hukum mengusut tuntas kasus yang menimpa Imelda dan Ferdinand. Menurutnya, kasus peretasan akun media sosial yang menimpa kader Demokrat ini berkaitan erat dengan pemilu serentak April 2019 mendatang. 

Oleh karena itu, Hinca mengimbau para kontestan dalam pemilu serentak untuk menghentikan aksi peretasan akun media sosial yang turut mencederai demokrasi. 

"Mari kita hentikan cara-cara yang tidak baik dan jangan gunakan media sosial untuk menyerang pribadi, menjatuhkan lawan politiknya dengan cara-cara yang melanggar hukum," kata Hinca. 

Berita Lainnya
×
tekid