sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

14 wasit Timur Tengah di Piala Asia 2023, PSSI bisa apa?

Tiga kekalahan itu diderita ketika laga Indonesia dipimpin semua wasit sesama bangsa Arab.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Minggu, 10 Des 2023 08:06 WIB
14 wasit Timur Tengah di Piala Asia 2023,  PSSI bisa apa?

Kemenangan tipis 3–2 dipetik klub Al-Quwa Al-Jawiya dari Irak atas AGMK Uzbekistan, Senin (4/12), awal pekan ini. Tapi, tiga angka yang diraih tidak cukup meloloskan mereka dari Grup C Liga Champions AFC (ACL) 2023-2024. Bertanding di Franso Hariri Stadium, Erbil, lepas laga terakhir ini pemain Al-Jawiya terpaksa menyingkir dari turnamen.

Capaian Al-Quwa Al-Jawiya membuktikan sepak bola Irak kurang prestasi di Asia. Klub ini dibela oleh empat pemain timnasnya, yang kebetulan tampil pula saat menggilas Indonesia belum lama ini.

Tapi, di Grup C ACL edisi musim ini, Mustafa Saadoun cs langsung disingkirkan Al-Ittihad, wakil Arab Saudi, dan Sepahan, klub Iran. Kegagalan mereka cukup memalukan.

Sebaliknya, pemain-pemain baru timnas Indonesia di Piala Asia 2023 mendatang perlu mengenali baik-baik siapa lawan yang akan dihadapi, terutama dari Irak. Bila ingin memetik hasil berbeda ketimbang sebelumnya, persiapan yang sempurna mutlak dibutuhkan.

Paling tidak, empat lawan asal klub Al-Quwa Al-Jawiya sama sekali bukan pemain handal, namun tetap perlu diperhitungkan. Saadoun sendiri berposisi bek, Ali Jasim dan Ibrahim Bayesh sama-sama gelandang, dan striker Aymen Hussein yang telah merayakan gol ke gawang Nadeo Argawinata.

Kekalahan telak tim nasional Indonesia 1-5 dari Irak di Basra, Kamis (16/11) silam, pada laga awal Grup F ronde kedua AFC Pra-Piala Dunia 2026 telah menyedihkan bangsa ini. Seperti hasil-hasil pertandingan timnas Garuda sebelumnya, yang juga banyak menghadirkan duka. Seperti harapan yang sedang melambung kemudian dibanting ke tanah. 
Setelah lolos Piala Asia 2023, hanya kalah 0-2 dari juara dunia Argentina, ditambah datangnya pemain-pemain naturalisasi, publik sepakbola Tanah Air berbunga-bunga. Optimisme muncul bahwa Indonesia sudah di level Asia, bukan lagi Asia Tenggara. Tetapi Irak kemudian muncul menghantam eforia itu hingga Garuda tersungkur. 

Kenapa bisa terjadi? Bukan hanya grafik Marc Klok dkk anjlok atau pintarnya Irak menganalisis habis faktor kelemahan Indonesia. Tapi turut diduga hasil itu terjadi akibat keteledoran PSSI.

Faktanya, diasuh pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong (STY), skuad Merah Putih sudah empat kali bertemu tim-tim asal Timur Tengah atau kawasan Asia Barat. Hasilnya, hanya menang sekali dan kalah tiga kali.

Sponsored

Pertama, versus Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 0-5 pada 11 Juni 2021 di Pra-Piala Dunia Qatar 2022. Kedua dan ketiga, lawan Kuwait 2-1 (8 Juni 2022) dan Yordania 0-1 (11 Juni 2022) masing-masing di Pra-Piala Asia 2023. Terakhir, berhadapan Irak 1-5.

Tiga kekalahan itu diderita ketika laga Indonesia dipimpin semua wasit sesama bangsa Arab. Wasit Mohammed Al Hoish dari Arab Saudi memenangkan UEA, Yaqoob Abdul Baqi (Oman) memberi Yordania tiga angka, dan Ahmed Eisa Darwish (UEA) menguntungkan Irak. Semua itu berbeda dengan kemenangan tipis atas Kuwait, dipimpin wasit Nasrullo Kabirov asal Tajikistan.

Wasit Eisa Darwish khususnya malah membiarkan berbagai kebrutalan pemain Irak terhadap Jordi Amat dkk tak ubahnya seperti permainan kacau menabrak aturan dalam Piala AFF saja. Sungguh terlalu.

Siapa yang memilih wasit? Itu pasti urusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Di dalam keorganisasian AFC, mungkin PSSI kurang berpengaruh. Tak tampak perpanjangan tangan PSSI yang berwibawa di AFC. Keputusan konfederasi memilih wasit-wasit tertentu dari Asia Barat, padahal tim-tim Asia Barat sendiri yang bertanding menghadapi Indonesia, terkesan diskriminatif dengan sengaja mencederai sportivitas.

Tapi PSSI justru tak mampu melobi AFC untuk mengusulkan pemilihan wasit dari kawasan Asia lain yang netral. Misalnya, dari Asia Selatan, Timur, Asia Tengah atau bahkan Australia. Federasi olahraga berlambang padi dan kapas yang paling payah di negara ini, jangankan untuk mendunia seperti slogannya yang terkenal itu, tidak sanggup berbuat banyak untuk sekadar mengangkat tingkat Asia.

Kelak di Piala Asia 2023, Irak kemungkinan besar menang lagi dari Indonesia jika wasitnya tetap dari Timur Tengah. Pertandingan digelar 15 Januari 2024 di Ahmad bin Ali Stadium, Al Rayyan, Qatar.

Di luar satu wasit dari Irak sendiri, 14 pengadil dari Timur Tengah sudah terdaftar akan bertugas di piala ini. Mereka tentu takkan peduli atau segan untuk kembali memberi Irak poin penuh dari kantong Indonesia.

Selain faktor perwasitan di dalam lapangan, kualitas teknis para pemain Singa Mesopotamia sebenarnya tidak hebat-hebat amat. Kegagalan klub Al-Quwa Al-Jawiya menjadi bukti terdekat dari Piala Asia 2023.

Berita Lainnya
×
tekid