close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Suporter Bayern Munchen membentangkan spanduk penolakan dan boikot Piala Dunia 2022 di Qatar saat tim kesayangannya melawan Hertha Berlin BSC di Berlin, Jerman, pada Sabtu  (5/11/2022). Twitter/@iMiaSanMia
icon caption
Suporter Bayern Munchen membentangkan spanduk penolakan dan boikot Piala Dunia 2022 di Qatar saat tim kesayangannya melawan Hertha Berlin BSC di Berlin, Jerman, pada Sabtu (5/11/2022). Twitter/@iMiaSanMia
Olahraga
Senin, 07 November 2022 08:49

Berbagai suporter di Jerman serukan boikot Piala Dunia Qatar

Aksi ini muncul seiring maraknya kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap para pekerja migran yang terlibat dalam pembangunan fasilitas.
swipe

Beberapa pendukung klub sepak bola di Jerman membuat gerakan boikot pelaksanaan Piala Dunia Qatar 2022. Aksi tersebut menuai banyak dukungan.

Seruan memboikot Piala Dunia 2022, salah satunya, tecermin dalam pertandingan Borusssia Dortmund kontra Vfl Bochum, Sabtu (5/11) lalu. Dalam kesempatan itu, suporter Dortmund membentangkan spanduk raksasa bertuliskan "Boikot Qatar 2022" sesaat sebelum pertandingan dimulai.

Berbagai spanduk lain berisikan pesan senada juga berkibar dalam pertandingan yang dimenangkan Dortmund 3-0 tersebut. "Lebih banyak kematian daripada menit bermain," misalnya, yang dinilai sebagai kritik terhadap FIFA lantaran tak memedulikan masalah HAM dalam proses persiapan Qatar menjadi tuan rumah.

Ungkapan protes fans sepak bola turut muncul dalam pertandingan Hertha Berlin BSC lawan Bayern Munchen di Olimpia Stadium. Suporter kedua tim kompak memberikan pesan boikot ini.

Para pendukung Hertha Berlin membentangkan berbagai spanduk, yang di antaranya bertuliskan "Matikan Qatar!" dan "Boikot Qatar 2022". Sementara itu, suporter Bavarian mengangkat spanduk bertuliskan "15.000 kematian selama 5.760 menit sepak bola! Malulah dirimu sendiri!". 

Catatan buruk terhadap Qatar dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sudah menjadi sorotan Barat sejak awal, termasuk negara-negara yang lolos. Apalagi, adanya sebuah laporan yang memuat sekitar 6.500 pekerja migran meninggal karena membangun fasilitas pertandingan.

Qatar sendiri minim komentar atas segala kritik tersebut. Padahal, pernah diperparah peraturan yang sempat berlaku dan memicu kontroversi sehingga tim peserta tak nyaman, seperti pelarangan LGBT.

Di sisi lain, dalam merespons berbagai masalah ini, FIFA melayangkan surat kepada para peserta. Isinya, meminta fokus bermain dan tak mencapuradukkan urusan politik. (Talk Sport dan AP)

img
Aditya Putera Pratama
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan