sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketika 9 peluang Toure terbuang, Australia terpukul telak

Impian Olyroos untuk melaju ke babak sistem gugur dan menjaga impian Olimpiade Paris mulai diragukan.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 19 Apr 2024 14:39 WIB
Ketika 9 peluang Toure terbuang, Australia terpukul telak

Harapan Australia U-23 untuk mencapai perempat final Piala Asia U-23 Qatar 2024 harus tertunda. Asa mereka lolos ke Olimpiade Paris mendapat pukulan telak menyusul kekalahan 0-1 dari Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (18/4) yang membuat frustrasi Australia.

Sebelum pertandingan, tak ada prediksi yang mengunggulkan Garuda Muda. Menurut AI Score, kedua tim memainkan tiga laga sejak 2021. Indonesia U-23 tidak pernah menang (total gol 2, Point Per Game 0,7) dan Australia U-23 menang 3 kali (total gol 5, PPG 1,7).

Statistik dari Soccerway menunjukkan supremasi Australia U-23, namun hasil akhir tidak berpihak kepada mereka. Dominasi penguasaan bola 64 persen, sepak pojok 9 banding 4 atas lawannya, tembakan tepat sasaran 5:2, dan tendangan melenceng 10:3.

Semua itu diwarnai sembilan kali striker Mohamed Toure menyia-nyiakan berbagai kesempatan mencetak gol. Pertama, di menit ke-3, tendangan kaki kanannya dari sebelah kanan kotak terlalu tinggi.

Berlanjut ke menit 19, percobaan yang serupa dari Touré lewat bagian tengah kotak 16 meleset ke kiri memanfaatkan assist oleh Jacob Italiano dengan umpan silang.

Lagi-lagi, tembakan Touré dari luar kotak 16 diblok pada menit ke-21. Berpuncak eksekusi penaltinya di menit ke-25 ditepis penjaga gawang. Semenit berselang, sundulannya hanya membentur mistar.

Menit ke-31, tendangan kanan Touré dari tengah kotak 16 diblok kembali. Enam menit kemudian, sepakannya melambung tinggi setelah membidik dari luar kotak penalti.

Upaya Touré dengan kaki kiri dari bagian tengah kotak 16 diselamatkan di sudut kiri bawah pada menit ke-52. Peluang terakhir di menit ke-75, kaki kanan Touré menendang dari sisi kiri kotak terlalu tinggi.

Sponsored

Pelatih Tony Vidmar melakukan perubahan dari hasil imbang 0-0 dengan Yordania. Jacob Italiano dan Lucas Mauragis masing-masing ditempatkannya sebagai bek kanan dan bek kiri.

Keegan Jelacic tampil di lini tengah, sementara formasi tiga penyerang baru menampilkan Mohamed Toure memimpin lini depan, bermitra Adrian Segecic dan Nishan Velupillay.

Kesebelasan berjuluk Olyroos mendapat hadiah penalti menyusul intervensi Video Assistant Referee (VAR) atas handball di area penalti menahan tembakan melengkung Toure.

Melihat tayangan ulang, wasit tak perlu lagi diyakinkan. Dia menunjuk titik putih setelah bola mengenai lengan Komang Teguh.

Toure maju, namun penaltinya berhasil diselamatkan oleh Ernando Ari yang melakukan antisipasi tepat pada menit ke-25, menebak ke arah kiri.

Dari sepak pojok susulan, upaya Toure kembali digagalkan ketika sundulannya membentur mistar gawang.

Lima menit kemudian, striker Paris FC yang dipinjamkan dari klub induk Reims kembali digagalkan. Ia menembak dari jarak 10 yard tapi berhasil dibelokkan lawan.

Olyroos harus menyesali sejumlah peluang yang terbuang itu menjelang turun minum ketika tembakan setengah voli Nathan Tjoe-A-On melayang ke jalur Komang Teguh untuk menyundul bola dari jarak dekat dan sepenuhnya menerpa jala.

Australia U-23 akhirnya tetap tidak mampu menembus tim Indonesia U-23 yang tangguh, dan impian Olyroos untuk melaju ke babak sistem gugur dan menjaga impian Olimpiade Paris mulai diragukan.

Hanya mengumpulkan satu poin setelah dua pertandingan, akan menghadapi Qatar pada laga terakhir, Australia harus menang agar berharap hasil yang didapat mereka menjaga peluang ke Olimpiade.

Sementara Indonesia U-23 akan menghadapi tim macan terluka Yordania yang tengah membara untuk menerkam mangsa. Kemenangan Yordania bisa mengantar kans mereka lolos dari Grup A Piala Asi U-23 2024.

Berita Lainnya
×
tekid