Lionel Messi tidak peduli dengan ejekan dalam pertandingan terakhirnya untuk Paris Saint-Germain saat juara liga Prancis itu, kalah dari Clermont 3-2 pada Sabtu (3/6) waktu setempat.
Pendukung PSG yang tidak sopan mencemooh Messi, ketika penyiar Parc des Princes membacakan namanya di malam yang hangat. Beberapa menit kemudian, Messi berjalan ke lapangan dengan senyum di wajahnya, memegang tangan ketiga anaknya di depan foto tim dan mencium kening mereka sebelum kickoff.
“Saya ingin berterima kasih kepada klub, kota Paris dan orang-orangnya selama dua tahun ini. Saya berharap yang terbaik untuk Anda di masa depan,” kata Messi kepada situs web klub.
Dalam dua musim di PSG, Messi menjuarai dua Liga Prancis dan Trofi Champions Prancis serta membukukan 32 gol dan 35 assist di semua kompetisi.
Messi mencetak gol dalam hasil imbang 1-1 di Strasbourg seminggu yang lalu untuk membantu PSG meraih gelar liga Prancis ke-11 yang memperpanjang rekor. Dengan mencetak gol liga ke-496 dalam karirnya, pemain jenius asal Argentina itu juga memecahkan rekor gol Cristiano Ronaldo untuk lima liga top Eropa.
Pemenang Piala Dunia itu tidak menandatangani perpanjangan kontrak yang ditawarkan PSG yang didukung Qatar kepadanya, dan telah dikaitkan dengan kepindahan ke klub Saudi. Di mana ia bisa mendapatkan lebih banyak uang daripada Ronaldo. Inter Miami adalah opsi lain yang memungkinkan tetapi tidak akan mampu menandingi tawaran Saudi yang bernilai ratusan juta dolar.
Messi berusaha keras untuk mencetak gol di hari terakhir liga Prancis. Dia memiliki tembakan yang ditepis oleh kiper Clermont Mory Diaw pada menit ke-14, melakukan tembakan melebar pada menit ke-31 dan tendangan bebas melengkung melewati mistar pada menit ke-42.
Kylian Mbappe yang melakukan solo run pada menit ke-54 untuk memberi umpan kepada Messi, yang tembakannya melambung di atas mistar. Messi hampir mencetak gol pada menit ke-59 tetapi Diaw membelokkan tendangan rendahnya ke tiang gawang. Diaw menggagalkan Messi lagi di menit akhir, saat dia melepaskan tendangan bebas.
Usai peluit akhir, Messi memeluk rekan setimnya dan berjabat tangan dengan para pemain Clermont.
PSG memimpin 2-0 dengan sundulan dari Sergio Ramos yang pergi pada menit ke-16 dan penalti dari Mbappe pada menit ke-21.
Tetapi Clermont menyamakan kedudukan sebelum turun minum dengan gol Johan Gatien dan Mehdi Zeffane.
Grejohn Kyei mencetak gol kemenangan dengan mengkonversi umpan silang di menit ke-63.
Meski kakinya menua, Messi telah menghasilkan momen-momen ajaib musim ini. Misalkan saja sebuah tendangan salto melawan Clermont Agustus lalu, sebuah bola di atas untuk dicetak oleh Mbappe melawan Lille pada Agustus yang merupakan gol tercepat bersama di liga, sebuah tendangan bebas di waktu tambahan untuk mengalahkan Lille pada Februari, dan sebuah umpan terobosan tepat waktu untuk Mbappe melawan Brest pada Maret.
Ada harapan Messi akan tinggal satu tahun lagi di Paris setelah mengungkapkan kebahagiaannya di klub pada Maret.
"Ya, memang benar saya merasa sangat sehat," kata Messi di situs klub. “Tahun pertama, saya membutuhkan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan Paris karena berbagai alasan, tetapi saya memulai musim ini dengan sangat berbeda, dengan banyak keinginan. Saya merasa lebih nyaman dengan klub, dengan kota, dengan segala arti Paris. Dan sebenarnya saya sangat menikmati musim ini,” papar dia.
Namun suasana berubah setelah PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.
Messi diharapkan menjadi bagian yang hilang dari teka-teki untuk klub dalam pencarian trofi Liga Champions pertama. Tetapi PSG tidak memiliki struktur dan keseimbangan tim Argentina di mana Julian Alvarez di depan dan Rodrigo De Paul di sayap kanan melakukan pekerjaan kotor untuk Messi.
Penggemar PSG mencemooh Messi dalam beberapa bulan terakhir karena performanya menurun setelah dia membantu Argentina memenangkan Piala Dunia.
Kemudian hubungan dengan klub memburuk bulan lalu, ketika Messi diskors oleh PSG setelah melakukan perjalanan tidak sah ke Arab Saudi. Messi memang memiliki kontrak komersial dengan Arab Saudi untuk mempromosikan pariwisata di negara itu.
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi tampaknya tidak menunjukkan perasaan sedih atas kepergian Messi pada Sabtu.
“Kontribusinya untuk Paris Saint-Germain dan Ligue 1 tidak dapat diremehkan dan kami mendoakan yang terbaik untuk Leo dan keluarganya di masa depan,” kata Al-Khelaifi kepada situs web klub.