sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mental baja Suriah, lawan timnas Indonesia U-20 di laga kedua

Pertandingan Suriah U-20 versus Indonesia U-20 digelar di Lokomotiv Stadium, Tashkent, Sabtu (4/3).

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 03 Mar 2023 15:51 WIB
Mental baja Suriah, lawan timnas Indonesia U-20 di laga kedua

Kekuatan mental tim nasional Suriah berada paling atas memuncaki Grup A Piala Asia U-20 2023. Teriakan provokasi bergema lantang dari 32.757 pendukung lawan, tapi tidak sedikit pun menciutkan nyali mereka. "Uzbekistan! Uzbekistan!" berkicau ramai mulut penonton di Milliy Stadium, Tashkent, Rabu (1/3).

Terbiasa diteror bom dan peluru selama perang saudara, Mahmoud Al-Aswad cs terkesan tidak hirau akan semarak suporter di tribun. Istilah "kena mental" tak mempan bagi keteguhan hati sebelas pahlawan lapangan hijau Suriah.

Kendati laga resmi pembuka turnamen telah dimenangi tuan rumah 2-0. Tapi dua gol itu dipetik lewat kecerdasan Abbosbek Fayzullaev memanfaatkan bola mati. Hanya tendangan bebas dan sepak pojok menanjak tingkat kesulitan tinggi, Fayzullaev mampu membintangi pertandingan.

Nomor 14 Uzbekistan itu satu-satunya pemain yang menembus pertahanan berlapis Suriah U-20 yang bertahan dari badai serangan selama 90 menit. Kesebelasan Elang Qasioun meninggalkan lapangan dengan kepala tegak milik para kesatria sejati.

Mereka pasti mengincar angka penuh di laga kedua. Itu bisa mudah. Pertandingan Suriah U-20 versus Indonesia U-20 digelar di Lokomotiv Stadium, Tashkent, Sabtu (4/3). Timnas Garuda Belia akan lebih payah membongkar pertahanan lawannya, kali ini.

Lagi pula kelemahan pemain Indonesia sudah diumbar keluar ke publik, seperti dikutip banyak media, oleh pelatihnya sendiri. Bukannya titik lemah itu dia rahasiakan untuk diperbaiki dalam program latihan selanjutnya supaya ada perbaikan. Akibatnya tiada progres, kesalahan berulang, kesebelasannya makin melempem.

Watak negatif Shin Tae-yong tidak dapat dimaklumi. Dari aspek mental, skuad Merah Putih sudah jatuh tertimpa tangga. Versi lawas timnas U-20 yang ditangani Dzenan Radoncic (saat STY absen) di 2022 Maurice Revello Tournament sebenarnya merupakan tim pemenang. Tapi tiga bek bagus disingkirkan STY seperti Raka Cahyana, Imam Rusadi, dan Edgar Amping. Entah apa tolak ukurnya. Lini belakang jadi sangat mudah goyah, meruntuhkan semua, setangguh apapun kipernya.

Sementara di kubu Suriah U-20, aliran serangan desain pelatih Mark Wotte berbentuk rumus sederhana, mirip aplikasi ilmu olahraga berbasis matematika. Striker Zakaria Ramadan ujung tombak kanan ditopang fondasi ganda Hozan Osman dan kapten Malik Janeer. Manuver liar duet gelandang itu menjadi kunci permainan. Sumber inspirasi Zakaria. Sedangkan Al-Aswad, berpunggung nomor keramat, dibebaskan berkreasi penuh aksi sebagai pemain tunggal di sisi kiri.

Sponsored

Saat serangan putus, hilang bola, mereka gantian ditekan lawan, Amer Alfayad segera mengambil tindakan tegas pada kesempatan pertama. Bila ancaman musuh lepas dari pengawasan si gelandang bertahan, lini belakang begitu cepat tanggap sigap mempertahankan diri.

Kuartet beknya tidak mudah panik, apalagi terburu-buru, atau salah posisi. Keempat penahan serangan itu juga pandai memindai di mana posisi kawan sembari membaca arah bola ke mana lawan akan terarah.

Sering muncul pergerakan indah sungguh mengagumkan antara dua bek sebelah kiri. Mahmoud Nayef di dalam dan Mohammad Othman di sisi luar akan berlari saling silang zigzag buat menutup ruang pengamatan bola yang dikuasai kaki lawan pengumpan.

Kelemahan kecil di rusuk kanan, koordinasi Khaled Al Hejjeh dan Al Mekdad Ahmad kerap tanggung saling membelakangi punggung. Keduanya pasti kurang komunikasi, suka menunggu siapa yang berinisiatif gerak duluan atau mungkin tidak yakin percaya diri. Bisa jadi karena takut salah. Atau dijalari demam panggung laga perdana.

Kesan mau saling lempar tanggung jawab antara mereka itu berhasil dieksploitasi Abbosbek Fayzullaev yang mengukir namanya besar. Pelatih Meneer Wotte boleh menyingkirkan salah satunya, Al Hejjeh atau Al Mekdad Ahmad, ke bangku cadangan.

Suriah U-20 memang dua kali kebobolan, namun cuma tercipta dari keahlian kelas atas resultan terbatas. Anak-anak muda belia, yang hidup pahit gara-gara perang, masih memupuk asa. Cerdas tangkas tidak lemot menjadi nyala api kekuatan nyali mereka.

Sekadar Irak tentu bisa mereka susahkan di laga terakhir nanti. Tempat sebagai runner-up Grup A, maju ke perempatfinal Piala Asia U-20 2023 menjadi hasil yang setimpal buat mental tebal Sang Elang Qasioun.

Berita Lainnya
×
tekid