sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OPINI: Tak pernah Singapura ke Piala Asia

Percaya proses? Prestasi? Garuda mendunia? Begitulah tiga pertanyaan tim gurem terus bermimpi.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Kamis, 14 Sep 2023 15:57 WIB
OPINI: Tak pernah Singapura ke Piala Asia


Empat kali juara Piala AFF tidak pernah ke Piala Asia. Jangan remehkan Singapura. Meskipun negara-kota Melayu itu tidak pernah lolos Piala Asia. Singapura sangat menentukan nasib pemain bintang Indonesia. Akan bersinar terang atau redup sesuram-suramnya di Piala Asia nanti.

Sebutlah, ACA Football Partners Pte. Ltd. Entitas bisnis dari Singapura. Pemilik klub KMSK Deinze. Klub kasta kedua Belgia yang menyewa Marcelino Ferdinan.

Tak ada hubungan mereka dengan timnas Singapura. Kaitannya justru dengan timnas Indonesia.

Marcelino diminta PSSI memperkuat tim di Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan Maret lalu. Tapi KMSK Deinze tidak memberi izin. Alasannya? Si pemain belia 19 tahun harus membela klubnya sampai akhir musim.

Sampai akhir musim itu juga klubnya tak kunjung dibela Marcel. Nomor punggungnya menghilang di KMSK Deinze. Tak pernah masuk line-up ketika rekannya bertanding. Alasan apa lagi? Dia butuh adaptasi. Permintaan PSSI ditampik klub kasta kedua Belgia. Agak memalukan, bagaimana begitu.

Sewaktu Persija Jakarta Macan Kemayoran, klub ningrat sejak Indonesia merdeka, menampik panggilan buat beberapa pemainnya ke pelatnas, PSSI marah. Polisi PSSI mencak-mencak layaknya pesilat lidah ulung pendekar perguruan atas angin. Menyembur habis pelatih Thomas Doll, mengancam tidak akan menolong Sang Macan yang sedang terjepit di liga. Persija akan kena cap persona non grata.

Marcel absen dari timnas U-20 di putaran final Piala Asia U-20 2023, PSSI diam saja. Pelatih Persija tidak memberi izin pemainnya pergi, dia jadi musuh oknum federasi.

Akibatnya payah. Seperti di piala-piala Asia sejak puluhan tahun lalu, Burung Garuda hanya tampil sebagai penggembira. Merah Putih maju gagah ke Piala Asia, ironisnya, tapi lalu seperti kedodoran celana, tidak untuk mendapatkan pialanya.

Sponsored

Pencetak gol terbaik, Widodo C Putro, di edisi 1996. Selain itu PSSI tidak mendapat apa-apa di Piala Asia. Apa yang akan diterima Erick Thohir di PSSI dari Piala Asia?

Sementara itu Singapura telah mendapatkan empat Piala AFF. Pialanya buatan pabrik, asli! Tidak sekadar ikut-ikutan menjadi partisipan turnamen semata. Bukan hanya main-main, lantas angkat koper, masuk kotak, jadi pecundang.

Trofi AFF berarti sejarah: Singapura juara Asia Tenggara. Lebih baik tidak usah, sekali lagi, mengerdilkan negara berpopulasi 54 juta jiwa seluas 729 km² atau seukuran kota Samarinda.

Negeri Singa pengekspor perdana pesepak bola Melayu ke Eropa. Superstar Fandi Ahmad menjebol jaring Inter Milan 1983. Golnya 21 tahun sebelum Marcelino Ferdinan lahir.

Fandi punya kisah masyhur. Jauh-jauh dari Surabaya main ke Eropa. Klub Niac Mitra membesarkan namanya. Muncul ke Eredivisie, kemudian Piala UEFA.

Marcelino beda. Dekat-dekat dari Persebaya, diajak ke KMSK. Bajul Ijo mengukir nomor menjadi tulang punggungnya. Malah batal untuk tampil di Asia.

Namanya dimasukkan kotak perhiasaan. Untuk dijual sebagai iklan. Oleh televisi komersial Play Asia. Mungkin juga dia takkan hadir lagi. Baik di Piala Asia senior atau Piala Asia U-23 mendatang. Marcelino Ferdinan jadi bintang layar kaca saja.

Kecuali Marcel, mencuat sejumlah idola baru. Lagi pula sudah banyak sinar terang cemerlang lain di langit PSSI. Sinar terang mereka akan pudar secepat melesatnya. Semuanya lagi sia-sia belaka. Kembali untuk memulung sampah Asia di Qatar.

Percaya proses? Prestasi? Garuda mendunia? Begitulah tiga pertanyaan tim gurem terus bermimpi. Tiga jawabnya mungkin menunggu jin dari lampu wasiat Aladin.

Berita Lainnya
×
tekid