sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Denny JA ungkap yang diuntungkan dari pertarungan isu ekonomi di Pilpres 2024

Tiga tahun Covid-19, membuat publik tidak puas di tiga isu. Kepuasan terhadap tiga isu ini di bawah 50%. 

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 29 Mei 2023 20:53 WIB
Denny JA ungkap yang diuntungkan dari pertarungan isu ekonomi di Pilpres 2024

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menemukan isu ekonomi menjad topik paling penting yang bisa dibahas pada pertarungan politik 2024. Hal ini disebabkan dari pandemi Covid-19 yang berlangsung selama tiga tahun.

"Pentingnya isu ekonomi akibat Covid-19. Isu ini naik dari 42,3% (September 2019) ke 64,7% (Mei 2023). Terdapat kenaikan 22.4%," kata Denny JA dalam keterangannya, Senin (29/5).

Dia menyebutkan, tiga tahun Covid-19, membuat publik tidak puas di tiga isu. Kepuasan terhadap tiga isu ini di bawah 50%. 

Pertama, ketidakpuasan terhadap pembukaan lapangan pekerjaan. Di mana, kepuasan publik terhadap pembukaan lapangan pekerjaan sebesar hanya 38,1%. 

Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan pubik terhadap isu mengurangi kemiskinan sebesar 43,5%. 

Ketiga, kesejahteraan petani, buruh dan nelayan. Kepuasan publik terhadap kesejahteraan petani, buruh, nelayan sebesar 44,6%.

Lantas seberapa penting isu pemimpin yang kuat (strong leader) untuk menumbuhkan ekonomi? Denny menjelaskan, setelah pandemi, kebutuhan strong leader untuk menumbuhkan ekonomi tinggi sekali mencapai 85,6%. 

Sedangkan pemilih yang menyatakan biasa saja terhadap pentingnya strong leader untuk menumbuhkan ekonomi sebesar 10,1%. Pemilih yang menyatakan tidak penting terhadap strong leader untuk menumbuhkan ekonomi, kecil sekali hanya 2,1%.

Sponsored

Di antara tiga capres, Prabowo Subianto merupakan capres yang lebih mengesankan strong leader yang menumbuhkan ekonomi. 

Prabowo berada di urutan pertama dengan 56,2%. Diikuti oleh Anies Baswedan dengan 18,7%, dan Ganjar Pranowo diangka 14,8%. Ganjar diurutan ketiga untuk isu strong leader yang menumbuhkan ekonomi.

Data juga menunjukkan, untuk populasi umum, Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar. Elektabilitas Prabowo 33,9%. Ganjar 31,9%. Anies 20,8%.

Jika dibandingkan dengan populasi umum, selisih perolehan dukungan Prabowo dan Ganjar hanya sebesar 2%. Tetapi dalam isu strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi selisihnya sebesar 46,1%. 

"Semakin isu strong leader tumbuhkan ekonomi meluas, semakin Prabowo menjulang, semakin Ganjar menurun," kata dia.

Tetapi, untuk isu kedekatan dengan media, Ganjar nomor satu. Perolehan Ganjar dalam isu kedekatan dengan media sebesar 36,4%, diikuti oleh Prabowo dengan 28,3%, dan Anies dengan 25,1%.

Mengapa Ganjar menjadi nomor tiga, tetapi Prabowo semakin menjulang untuk isu strong leader yang tumbuhkan ekonomi? Argumen yang muncul dalam riset kualitatif mengemuka beberapa hal:
 
Pertama, petugas partai versus pendiri/ketua umum partai. Istilah petugas partai melemahkan figur Ganjar dihadapan Prabowo yang merupakan pendiri dan ketua umum partai. 

Petugas partai tidak mengesankan strong leader, pemimpin yang mandiri, pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah/elit negara. 

Kedua, rekam jejak kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah. Jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar dinilai gagal soal isu kemiskinan, bagaimana memimpin 38 provinsi?

Ketiga, rekam jejak dibandingkan dengan capres lain, Prabowo terkesan pemimpin yang diterima di spektrum politik yang lebih luas, untuk kuat memulai kebangkitan ekonomi.

Jika Ganjar di garis Nasionalis, Anies di kubu politik Islam, Prabowo berada di poros tengah. Posisi politik ini memudahkan Prabowo membangun kerja sama dengan spektrum politik yang lebih luas.

Keempat, rekam jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia menjadi macan asia sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014, atau sembilan tahun yang lalu.

Prabowo dianggap sudah lebih lama dan intens tenggelam dalam cita cita membangkitkan ekonomi Indonesia untuk lebih menonjol di tingkat dunia.

Kelima, rekam jejak sejak pilpres sebelumnya (2014), prabowo sudah dikenal mempopulerkan mengangkat ekonomi rakyat.

Jenis ekonomi yang mewarnai pemikiran Prabowo dikenal lebih berwarna kerakyatan, ekonomi yang banyak perhatian kepada mereka yang tertinggal.

Keenam, rekam jejak ekonomi Anies di Jakarta belum diketahui secara luas oleh pemilih Indonesia. Ini yang membuat Anies Baswedan belum menonjol soal ekonomi.

Sebagai informasi, keterangan ini merupakan hasil riset terbaru LSI Denny JA pada Mei 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. 

Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada 3-14 Mei 2023. 

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid