sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PolMark sebut infografik elektabilitas kandidat Pilkada Makassar keliru

Dalam infografik itu, pasangan Appi-Rahman tertulis unggul dengan 31,7%.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 16 Sep 2020 14:25 WIB
PolMark sebut infografik elektabilitas kandidat Pilkada Makassar keliru

Isi infografik elektabilitas kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Makassar 2020 yang memuat foto CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dan pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) unggul adalah keliru. Pangkalnya, waktu yang tertera tidak sesuai.

"Jelas ini salah. Kami hanya punya data survei 23-31 Juli 2020. Pada bulan Agustus dan September, kami belum melakukan survei lagi di Kota Makassar," ujar Eep, dalam keterangan resminya, Rabu (16/9).

Kesalahan pun terdapat dalam hasil survei elektabilitas. Alasannya, riset yang pernah dilakukan PolMark tidak dalam format pasangan, melainkan individu.

"Dalam data survei kami, angka-angka elektabilitas yang tercantum itu bukan angka elektabilitas pasangan. Itu adalah angka 'elektabilitas tertutup' untuk kandidat orang per orang," jelasnya.

Dalam infografik yang beredar, elektabilitas pasangan Appi-Rahman tertulis 31,7%. Disusul Danny-Fatma 26,8%, Ical Fadli 14,4%, dan Irman-Zunnun 3,4%.

Adapun hasil survei PolMark pada Juli 2020, terang Eep, Appi-Rahman mendulang 33,2% pada survei PolMark pada Juli 2020. Berikutnya, Danny-Fatma 28,2%, Ical-Fadli 14,8%, dan Irman-Zunnun 3,9%. 

Dirinya menambahkan, PolMark mulanya tidak berkenan memublikasikan data tersebut kepada publik. Belakangan disampaikan lantaran cepatnya dinamika Pilkada Makassar 2020, khususnya infografik itu telah beredar luas di masyarakat dan dikabarkan diedarkan Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa.

"Niat saya hanya satu, tak ingin berkembang salah paham dan fitnah baru terhadap siapa pun, termasuk terhadap EA dan/atau Munafri Arifuddin (MA) dan/atau Appi-Rahman dan/atau saya dan PolMark Indonesia," tegas dia.

Sponsored

Eep lantas mengingatkan agar pihak lain tidak mengambil keuntungan elektoral dengan memanfaatkan masalah yang tengah menimpa dirinya dan kliennya, Appi-Rahman.

"Saya tak bisa membiarkan para kompetitor Munafri Arifuddin-A. Rahman Bando (Appi-Rahman) mengolah ini secara tidak sehat, bahkan jahat untuk keuntungan politik dan elektoral mereka," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid