close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Taufik, 47 tahun, penjual es tebu di sekitar area Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (27/6). Alinea.id/Fadli Mubarok
icon caption
Taufik, 47 tahun, penjual es tebu di sekitar area Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (27/6). Alinea.id/Fadli Mubarok
Pemilu
Kamis, 27 Juni 2019 17:41

Tukang air tebu turut bikin adem aksi kawal sidang MK

Matahari belum lagi tenggelam, air tebu yang dijajakan Taufik sudah ludes diborong pembeli.
swipe

Meskipun sempat dilarang oleh istrinya, Taufik bersikeras menyambangi area di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (27/6) siang itu. Warga Kebayoran Lama itu yakin keputusan mendatangi area aksi unjuk rasa tidak akan salah. 

"Tadi saya naik Metromini ke sini. Saya bawa empat bambu aren, yang satu bambu arennya kira-kira isinya 5 atau 6 literan lah," tutur Taufik kepada Alinea.id di Jalan Merdeka Barat. 

Taufik bukan hadir untuk mengikuti aksi unjuk rasa mengawal sidang putusan MK yang hingga kini masih berlangsung. Lelaki berusia 47 tahun itu mengaku datang ke kawasan itu hanya untuk mengais rezeki. 

Taufik menuturkan, ia sempat berdebat dengan sang istri saat mengatakan bakal berjualan di area Gedung MK. Menurut Taufik, istrinya khawatir aksi unjuk rasa bakal berujung kerusuhan sebagaimana yang terjadi pada aksi 22 Mei di depan Bawaslu. 

Namun demikian, istri Taufik kemudian mengalah. Ia pun diizinkan berangkat membawa empat bambu aren yang berisi air sari tebu yang sudah diolahnya.

Pertaruhannya tak sia-sia. Matahari belum lagi tenggelam, air tebu yang ia jajakan sudah ludes diborong pembeli. Duit sekitar Rp 150.000 pun ia kantongi dari jualan air tebu. Padahal, ia mengaku biasanya hanya mengantongi Rp60.000 hingga 70.000 per hari. 

"Sekarang kan jarang yang tahu minuman tebu, mungkin dibilang jorok, tapi di sini semuanya senang dan doyan. Apalagi tadi siang cuaca panas, tebu ini bisa menambah stamina karena segar dan sehat," ujar pria yang biasa 'mangkal' di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, itu. 

Agam, salah satu demonstran, mengaku sangat senang ada tukang es tebu berjualan di sekitar area aksi unjuk rasa. Apalagi, Agam mengaku sudah lama tidak merasakan manisnya es tebu. 

"Jadi kan sudah jarang nih tukang tebu. Ya, segerlah minumnya kita. Hitung-hitung menyegarkan dan memaniskan suasana aksi juga," kata dia. 

Selain Taufik, sejumlah tukang es tebu lainnya juga terlihat menjajakan dagangannya di sekitar Gedung MK. Area aksi juga dipenuhi penjaja gorengan, kacang rebus, kopi keliling, penjual ikat pinggang, dan atribut lainnya.


 

img
Fadli Mubarok
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan