DPR usulkan kapolda dari kalangan polwan

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Golkar, Rikwanto menyarankan agar Polri mempertimbangkan kembali representasi gender dalam jabatan strategis. Menurutnya, jabatan strategis seperti kepala kepolisian daerah (kapolda) sudah lama tidak diisi oleh personel dari polisi wanita (polwan). 

“Kapolda dari Polwan rasanya sudah lama tidak ada. Mungkin sudah saatnya dimunculkan lagi untuk menjaga keseimbangan dan kesetaraan,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Kejaksaan Agung dan Polri, di Kompleks Parlemen, Senin (7/7).

Kapolda dari kalangan polwan terakhir ialah Rumiah Kartoredjo. Perempuan asal Tulungagung, Jawa Timur, itu pernah menjabat Kapolda Banten saat berpangkat brigjen bintang satu. Masa dinasnya di kepolisian berlangsung sejak 1978 hingga 2010.

Selain Rumiah, ada Sri Handayani dengan pangkat terakhir inspektur jenderal (irjen). Pada level polda, ia menduduki jabatan strategis sebagai Wakapolda Kalimantan Barat. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakapolres Metro Jakarta Selatan dan Kapolres Sragen Polda Jateng.

Saat ini, tak ada polwan yang menjabat kapolda atau wakapolda. Posisi tertinggi polwan aktif hanya terhenti pada tingkat kapolres. Berbasis mutasi terakhir yang digelar Kapolri, tercatat ada sepuluh polwan yang naik pangkat jadi kapolres. 

Nama-nama kapolres perempuan yang aktif saat ini, semisal AKBP Kadek Citra Dewi yang diangkat menjadi Kapolres Jembrana, Polda Bali, AKBP Veronica sebagai Kapolres Salatiga, Polda Jateng, dan AKBP Heti Patmawati sebagai Kapolres Lampung Timur, Polda Lampung.