Malaysia telah memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Thailand selatan. Peringatan itu dikeluarkan setelah peristiwa pengeboman dan penembakan oleh tersangka pemberontak yang menewaskan lima orang dan melukai 13 lainnya pada akhir pekan.
Serangan itu terjadi di provinsi paling selatan yang sebagian besar beretnis Melayu Muslim di Thailand yang mayoritas beragama Buddha, tempat lebih dari 7.300 orang telah tewas sejak pemberontakan separatis yang telah berlangsung puluhan tahun kembali berkobar pada tahun 2004.
Menurut pihak berwenang, orang-orang bersenjata menembaki kantor distrik dan meledakkan bom mobil di kota perbatasan Sungai Kolok di provinsi Narathiwat, yang populer di kalangan wisatawan Malaysia, menewaskan dua relawan keamanan Thailand. Di provinsi tetangga Pattani, sebuah bom pinggir jalan menewaskan seorang relawan penjaga hutan dan dua pejabat pemerintah.
"Warga Malaysia sangat dianjurkan untuk menunda perjalanan yang tidak penting ke daerah-daerah ini untuk sementara waktu," kata kementerian luar negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (9 Maret).
Sekitar 4,9 juta dari 35,5 juta pengunjung ke Thailand tahun lalu berasal dari Malaysia, menjadikannya pasar sumber pariwisata terbesar kedua setelah China.
Keamanan telah diperketat di wilayah tersebut, kata gubernur Narathiwat, Trakul Thotham, kepada Reuters.
"Kejadian seperti ini belum pernah terjadi dalam empat hingga lima tahun terakhir," katanya, seraya menambahkan bahwa masih ada warga Malaysia di wilayah tersebut dan akan ada beberapa dampak pada tahap awal. (asiaone)