Tangisan 2 hari ketakutan Martinez sebelum leg kedua versus Barca dan pecahnya rekor 22 tahun

Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez sempat khawatir tidak bisa bermain dini hari tadi. Striker Argentina itu mengalami cedera pada leg pertama di Catalan, yang berakhir imbang 3-3. Beruntung, ia segera pulih. Di laga menentukan yang mendebarkan dini hari tadi, ia membawa Inter Milan menang agregat 7-6 atas Barcelona.

Pemain berusia 27 tahun itu mencetak gol pembuka Inter dan menjadi penyebab penalti yang berhasil dieksekusi Hakan Calhanoglu untuk mencetak gol kedua. Keunggulan dua gol di babak pertama sempat dibalas Barca. Beruntung Francesco Acerbi dan Davide Frattesi kembali mengatasi situasi sehingga Inter menang 4-3.

"Dua hari pertama saya hanya duduk di rumah sambil menangis, tetapi kami bekerja keras dengan staf dan saya berhasil pulih," kata Martinez kepada Sky Sport.

"Anda harus memberikan segalanya dalam pertandingan ini. Saya berjanji kepada keluarga saya bahwa saya akan turun ke lapangan hari ini," paparnya.

Inter akan melawan Paris Saint-Germain atau Arsenal di final, yang akan dimainkan di Munich pada 31 Mei.

Selain kesuksesan menembus final Liga Champions, yang membuatnya kini bahagia, Martinez juga pantas mengembangkan senyum yang lebih lebar usai membekap Barcelona di Giuseppe Meazza. Pasalnya, Martinez mencatatkan namanya dalam sejarah Inter Milan di Liga Champions setelah mencetak gol kesembilannya musim ini. 

Berdasarkan data dari Opta, torehan tersebut menjadikannya sebagai pemain kedua dalam sejarah klub yang mampu mencetak minimal sembilan gol dalam satu musim kompetisi Liga Champions. Sebelumnya, prestasi serupa hanya pernah dicapai oleh Hernan Crespo pada musim 2002/2003.

Penyamaan rekor yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade ini menjadi pencapaian istimewa bagi Martinez. Lebih menarik lagi, baik Martinez maupun Crespo adalah penyerang asal Argentina, menunjukkan kesinambungan kontribusi besar dari pemain Argentina di lini depan Inter. (france24)