sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cerita Gede Pasek soal kubu Anas kecele dengan SBY

Gede Pasek mengaku, menceritakan KLB di Bali karena banyak yang memintanya. Dia menyatakan, tak punya kepentingan dengan polemik di PD.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Minggu, 28 Feb 2021 11:44 WIB
Cerita Gede Pasek soal kubu Anas kecele dengan SBY

Mantan kader Partai Demikrat (PD), I Gede Pasek Suardika, mengungkap, kisah Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Bali 30-31 Maret 2013. Peristiwa ini, belakangan membikin kubu Anas Urbaningrum kecele karena nama pengurus yang kemudian diminta Soesilo Bambang Yudhoyono-Ketua Umum PD saat itu-mendepak orang-orang Anas, termasuk Gede Pasek.

Cerita yang disebut Gede Pasek sebagai sejarah KLB PD ini dituturkan melalui akun twitter pribadi @G_paseksuardika. Menurut dia, ide mendapuk SBY sebagai ketum partai berawal dari diskusinya dengan Anas mengenai nasib PD.

"Saat itu nasib teman-teman yang akan ikut Pileg 2014 kebingungan. Lalu, muncul ide selamatkan partai dengan cara menjadikan SBY ketum agar (partai) tidak pecah," katanya.

Gede Pasek mengaku, di-bullly oleh tim sukses calon lain. Namun, imbuhnya, dia kukuh mendorong SBY jadi ketum kembali. Anas yang saat itu mencuat isu korupsi terhadap dirinya menyetujui ide tersebut. Menurut Gede, saat itu terjadi suatu perdebatan.

Di tengah polemik tersebut, Gede Pasek mengaku, dapat telepon dari Istana dan diminta menghadap SBY yang kala itu masih jadi Presiden. Menurutnya, SBY dalam pertemuan menanyakan ide Gede terkait menjadikan SBY sebagai ketum. 

"Waktu pertemuan saat itu sekitar 3-4 hari sebelum pelaksanaan kongres. Singkat cerita beliau dengan bahasa meyakinkan menyatakan bersedia dan meminta bantuan @anasurbaningrum untuk mengondisikan dan beliau berjanji untuk mengendalikan @marzukialie_MA (Marzuki Alie) agar tidak maju," ujarnya.

"Malam itu, usai pertemuan, saya pun meluncur ke Duren Sawit menemui @anasurbaningrum. Bahwa hasilnya, @SBYudhoyono bersedia jadi ketum dan ini langkah taktis selamatkan teman-teman untuk maju pileg tidak terganggu. Anas tersenyum penuh makna, tapi langsung mulai menelpon daerah," imbuhnya.

Gede Pasek yang kini sudah di Partai Hanura, menyebut kalau dalam pertemuan SBY berjanji akan merangkul semua pihak. Singkatnya, KLB kemudian berlangsung di Bali dan SBY terpilih menjadi ketum secara aklamasi.

Sponsored

Usai terpilih, kata Gede Pasek, SBY mengirimkan pesan lewat BlackBerry Messenger (BBM). Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Anas dan meminta nama-nama pengurus partai dari kubu Anas.

"AU lalu titip pesan minta waktu besok untuk setor nama. Dan benar keesokan harinya nama disetor, tapi semuanya hanyut terbawa banjir kesenangan beliau (SBY) menjadi ketum. Hilang semua, hanya Saan yang tetap jadi Wasekjen itupun sebenarnya jabatan tetap bukan dimasukkan. Nama saya hanyut (tak terpilih jadi pengurus PD)," kata Gede Pasek.

Gede Pasek mengaku, menceritakan KLB di Bali karena banyak pihak yang memintanya. Dia mengatakan, tak punya kepentingan apa pun dengan polemik yang kini ada di PD.

Adapun, PD sedang diterpa isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum partai. Belakangan, PD pecat tujuh kader dan enam di antaranya atas dugaan gerakan pendongkelan kepemimpinan AHY, sementara seorang lainnya dianggap melanggar etika.

Keenam kader yang dipecat atas dugaan pendongkelan, ialah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Pemecatan dilakukan sesuai dengan keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

Sedangkan satu orang lain yang dipecat adalah Marzuki Alie. Dia didepak dari partai karena dituding melakukan pelanggaran etika berupa pernyataan yang merugikan Partai Demokrat.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid