Elektabilitas cuma 11,5% Golkar pede raih suara tinggi

Lembaga Survei Cyrus Network telah memaparkan hasil surveinya pada Kamis (19/4). Hasilnya, 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia pada 27 Maret hingga 3 April menyimpulkan bahwa PDI Perjuangan memiliki elektabilitas 26,9%. Tingginya perolehan elektabilitas terdorong dengan identiknya calon presiden Joko Widodo.

Sementara elektabilitas Partai Golkar yang saat ini dipimpin Airlangga Hartarto sebesar 11,5%. Menanggapi elektabilitas partai berlambang beringin tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Mukhammad Misbakhun menilai hasil survei bersifat dinamis. 

Menurut Misbakhun, data statis memang dapat menjadi indikator, Namun data dinamisnya adalah hasil pilkada serentak 2018 yang akan diselenggarakan di 171 daerah pada 27 Juni.

Misbakhun berkilah persentase yang hanya separuh dari PDIP bukan berarti Ketua Umum Golkar yakni Airlangga Hartarto belum populer. Menurutnya, Airlangga baru memimpin Partai Golkar baru sekitar empat bulan mulai akhir Desember 2017.

Namun semua kadernya optimistis kepemimpinan Airlangga mampu mengangkat elektabilitas Partai Golkar pada saatnya. Selain itu, Anggota DPR RI ini menegaskan optimistis bahwa partainya akan mampu meraih perolehan suara tinggi. 

Caranya dengan segera melakukan konsolidasi dan sosialisasi 4G dan simbol empat jari. "Ini upaya untuk melakukan rebranding kembali Partai Golkar sebagai partai yang telah mendapatkan nomor urut empat," katanya.

Sehingga dapat memiliki kontribusi besar dalam memenangkan calon presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019. Partai akan segera mengampanyekan Joko Widodo sebagai calon presiden apada Pemilu 2019 dengan slogan "GoJo" alias Golkar Jokowi. Plus, "Jangkar Bejo" yakni  akronim dari Jaringan Karya Bersama Joko Widodo.

Lewat keunggulan Partai Golkar yang memiliki infrastuktur kuat dan luas mampu menjangkau hingga ke seluruh desa. Jadi, bukan hal sulit bagi Golkar untuk mengibarkan bendera hingga pelosok desa mengkampanyekan Joko Widodo untuk terpilih lagi.

Menanggapi elektabilitas Partai Golkar, Politisi PDI Perjuangan Marurar Sirait menilai, hasil survei Cyrus Netwrok menunjukkan Airlangga Hartarto belum mampu mengangkat elektabilitas Partai Golkar. Bahkan, Marurar menilai elektabilitas partai penguasa Orde Baru tersebut masih stagnan.