sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kata PDIP soal pakaian adat Minang yang dipakai Puan Maharani

Ketua DPR, Puan Maharani, mengenakan pakaian adat Minangkabau saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Negara.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 18 Agst 2021 11:46 WIB
Kata PDIP soal pakaian adat Minang yang dipakai Puan Maharani

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan, menyatakan, partainya bangga menyaksikan Ketua DPR, Puan Maharani, mengenakan pakaian adat Minangkabau saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan ke-76 RI di Istana Negara, Selasa (17/8).

"Mba Puan pas banget dengan busana Minang, terlihat anggun dan semakin cantik. Saya pikir, semua orang Minang baik di ranah Minang maupun di perantauan berpendapat sama tentang hal ini, semakin memperlihatkan bahwa garis keturunan Minangkabau sangat nyata dan kental dalam tubuh dan jiwa Mba Puan," ucapnya dalam keterangannya kepada Alinea.id, Rabu (18/8).

"Saya yakin, kebanggaan yang sama juga dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumatera Barat (Sumbar)," sambung Anggota Komisi III DPR ini.

Menurut Arteria, pakaian adat yang dikenakan Puan berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumbar. Bagi orang Minang, pakaian tersebut bukanlah pakaian biasa dan dipakai dalam forum yang sangat sakral.

"Sudah tepat sebagai bundo kanduangnya urang Minang, beliau memakainya dalam situasi sakral, memperlihatkan dwi tunggal Soekarno-Hatta, kental pesan napak tilas pembacaan teks proklamasi oleh beliau, cucu biologis dan ideologis proklamator Bung Karno sekaligus juga mewakili Bung Hatta yang berdarah Minang," paparnya.

Dia berpendapat, ada pesan yang ingin disampaikan Puan melalui pakaian adat Minangkabau yang dikenakannya mengingat menjadi simbol kebesaran, kemegahan, dan kemuliaan perempuan setempat.

"Sebagai bundo kanduangnya orang Minangkabau, beliau paham betul bahwa kehormatan dan kebesaran perempuan Minangkabau ditunjukkan melalui pakaian yang ia kenakan. Tidak hanya garis matrilineal, pakaian itu menunjukkan perempuan Minang itu egaliter, sangat bertanggung jawab, dan menjadi poros keluarga, serta tidak berada di bawah otokrasi suaminya karena kaum lelaki biasanya pergi merantau," tuturnya.

Pesan berikutnya kepada seluruh perempuan, khususnya bagi perempuan Minang, agar bangga terhadap jati dirinya.

Sponsored

"Perempuanlah yang memiliki harta pusaka, bapandam bapakuburan, sehingga tidak terpengaruh dari budaya yang dibawa oleh suaminya. Oleh karena itu, ia tetap menggunakan pakaian kebesaran nagari tempat ia berasal. Perempuan itulah yang akan melahirkan dan membentuk para penerus-penerus bangsa. Melanjutkan sekaligus membuat sejarah baru bagi suku maupun kaumnya," bebernya.

Arteria berharap, dikenakannya pakaian adat Minangkabau tersebut membuat orang Minang bangga dengan Puan. Dirinya pun sesumbar, putri Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri itu akrab dengan falsafah Minang dalam pemikiran, tindakan, hingga kebijakan.

"Kenali lebih dekat beliau, pastinya membanggakan. Beliau tokoh muda dengan segudang capaian prestasi, aset, dan sekaligus kebanggaan orang Minang baik di ranah minang maupun di perantauan," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid