PBB optimis lolos ke Senayan, target 4% suara di DPR

Partai Bulan Bintang (PBB) resmi mendaftar sebagai partai peserta pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Partai besutan Yusri Ihza Mahendra ini optimis partainya lolos sebagai peserta. 

Dalam tiga pemilu terakhir, PBB tidak lolos ke Parlemen karena selalu memperoleh suara di bawah parlementary threshold (PT). Padahal, pada 1999 hingga 2009, PBB selalu hadir di DPR, Senayan.

"Hari ini kami sudah mendaftar ke KPU RI di hari pertama. Dan Insyaallah PBB akan lebih siap untuk melakukan persiapan administrasi verifikasi dan faktualnya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Afriansyah Noor kepada wartawan usai mendaftarkan PBB sebagai salah satu peserta Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Jakarta, Senin (1/7).

Afriansyah menegaskan, PBB semakin siap menghadapi Pemilu 2024 dengan adanya sistem baru, yakni memasukkan data ke Sipol yang dibuka oleh KPU RI. Selain itu, Afriansyah mengatakan, partainya akan lebih siap menghadapi Pemilu 2024, sebab partainya memiliki banyak pengalaman Terlebih, klaim Afriansyah, PBB telah melakukan modernisasi kepartaian. 

Dia mencontohkan, PBB ingin menjaring para anak-anak muda yang punya potensi. PBB juga akan menampilkan citra sebagai partai Islam yang lebih moderat. 

"Sekarang paradigma kita ini partai Islam modernis. Di tempat-tempat kita yang minoritas sekarang pengurusnya sudah non-Muslim. Jadi strategi ini kami pakai, mudah-mudahan ini bisa merangkul semua kekuatan yang ada di Indonesia," ujar dia.

Afriansyah mengaku agar tidak mengulang kesalahan pada pemilu kemarin. Selain itu, Ketua Umum PBB PBB, Yusril Ihza Mahendra, juga telah memerintahkan dirinya untuk memperbaiki seluruh kepengurusan demi lolos ke Parlemen.

"Dengan pengalaman inilah saya diminta ketua umum Bapak Yusril untuk memperbaiki seluruh kepengurusan dari mulai provinsi, kabupaten/kota, sampai dengan PAC kecamatan dan ranting," tuturnya.

Untuk target sendiri, kata Apriansyah, pihaknya ingin mendapat empat persen suara nasional pada Pemilu 2024 atau melewati ambang batas parlemen (parlementary threshold).

"Minimal kita sama dengan parlementary threshold empat persen saja, setara dengan 25 kursi yang ada di seluruh Indonesia," ucapnya.