PKS: Kinerja Jokowi jauh dari harapan
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, sebanyak 52,5% responden tidak puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf di tahun pertamanya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpendapat, rendahnya tingkat kepuasan publik dalam setahun kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin dipengaruhi buruknya penanganan pandemi coronavirus baru (Covid-19).
"Penanganan pandemi tidak berbasis sains; para dokter, epidemiolog, hingga IDI (Ikatan Dokter Indonesia) tidak dilibatkan; belum lagi otak-atik Gugus Tugas. Mestinya pemberdayaan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, dalam keterangannya, Jumat (23/10).
Faktor berikutnya, sambung dia, penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak akurat dan salah sasaran. "Sewa tempat dan bayar listrik-air belum di-cover sampai pendidikan jarak jauh juga jauh dari harapan."
Sebagai petahana, menurutnya, performa bekas Gubernur DKI Jakarta itu masih jauh dari harapan. "Ini jadi masukan yang ke sekian bagi Pak Jokowi untuk segera memperbaiki kinerjanya," sarannya.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, sebanyak 52,5% responden tidak puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf di tahun pertamanya. Hanya 45,2% yang menyatakan puas dan 2,3% lainnya memilih tidak tahu.
Riset tersebut dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 529 responden di 80 kota/kabupaten di 34 provinsi, 14-16 Oktober 2020. Jumlah penjawab ditentukan secara proporsional dengan rerata simpangan (margin of error) 4,3% dan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.