sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Jokowi singgung barisan oposisi

Jangan menjadi barisan oposisi yang menimbulkan atau menyebarkan kebencian pada masyarakat.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Minggu, 14 Jul 2019 22:13 WIB
Presiden Jokowi singgung barisan oposisi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung barisan oposisi saat menyampaikan pidatonya bertajuk Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, (14/7). Presiden Jokowi mempersilakan bagi para pihak yang memilih untuk menjadi oposisi semasa pemerintahannya selama lima tahun ke depan.

“Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan,” kata Jokowi dalam pidatonya pada Minggu, (14/7).

Menurut Jokowi, menjadi oposisi tidak ada salahnya. Namun demikian, ia mengingatkan jangan menjadi barisan oposisi yang menimbulkan atau menyebarkan kebencian pada masyarakat. Apalagi, lanjut presiden, disertai dengan penghinaan dan caci maki. 

“Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam hidup berdemokrasi, ada norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur yang melekat pada masyarakat. Karena itu, masyarakat diharap bisa menempatkan dirinya sebagai warga negara yang baik.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, Pancasila merupakan rumah bagi setiap warga negara Indonesia. Dia pun menegaskan, pemerintah tak akan menoleransi bagi para pihak yang mengganggu atau mempermasalahkan Pancasila. Selain Pancasila, presiden juga menyinggung soal pentingnya bagi setiap warga negara untuk menerapkan Bhineka Tunggl Ika. 

“Pancasila adalah rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa. Tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila. Yang mempermasalahkan Pancasila. Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jokowi.

“Sekali lagi, ideologi kita adalah Pancasila. Kita ingin bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika, dalam keberagaman. Rukun itu indah. Bersaudara itu indah. Bersatu itu indah.”

Sponsored

Jokowi mengatakan, pemerintah akan berkomitmen meletakkan demokrasi yang berkeadaban dan menjunjung tinggi kepribadian dan martabat Indonesia. Dengan demikian, akan membawa Indonesia menjadi lebih maju, adil, dan makmur. 

“Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan. Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain,” ujar presiden.

“Saya yakin, semua kita berkomitmen meletakkan demokrasi yang berkeadaban, yang menunjujung tinggi kepribadian Indonesia, yang menunjung tinggi martabat Indonesia, yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia Maju, Adil dan Makmur.”

Berita Lainnya
×
tekid