20% pasar ternak di Jatim telah beroperasi kembali

Pembukaan pasar tersebut tentunya tetap mengutamakan kepentingan bersama untuk kesehatan ternak dan manusia.

Ilustrasi. Aktivitas jual-beli hewan ternak di Pasar Hewan Prambanan. Foto: Diskominfo Klaten

Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di Indonesia sangat besar. Karena PMK mengakibatkan pasar hewan juga ditutup sementara. Dan juga mengakibatkan pelaku usaha tidak mendapatkan penghasilan.  

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi menyampaikan, dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, baru 20% yang sudah membuka pasar hewan.

Pembukaan pasar tersebut tentunya tetap mengutamakan kepentingan bersama untuk kesehatan ternak dan manusia. Oleh karena itu, ada prasyarat yang ditetapkan, yakni sudah zero reported case dan vaksinasi yang meningkat sebesar 50%.

“Ada prasyarat yang kami sampaikan kepada kabupaten kota bahwa pasar itu boleh dibuka asal kasus PMK sudah dikendalikan. Indikatornya sudah zero reported case dan vaksinasi yang meningkat menuju sekitar 50%,” ucap Iswahyudi dalam acara yang bertajuk “Lalu Lintas Hewan & Produk Hewan Saat Wabah PMK” oleh Alinea.id secara daring, Kamis (6/10).

Ia mengatakan, akan memberikan kesempatan agar perekonomian bisa bergerak, makanya pihaknya memutuskan untuk membuka pasar hewan secara selektif, tergantung kebutuhan dari kabupaten kota masing-masing.