sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

20% pasar ternak di Jatim telah beroperasi kembali

Pembukaan pasar tersebut tentunya tetap mengutamakan kepentingan bersama untuk kesehatan ternak dan manusia.

 Ghina Mita Yuniarsih
Ghina Mita Yuniarsih Kamis, 06 Okt 2022 21:19 WIB
20% pasar ternak di Jatim telah beroperasi kembali

Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di Indonesia sangat besar. Karena PMK mengakibatkan pasar hewan juga ditutup sementara. Dan juga mengakibatkan pelaku usaha tidak mendapatkan penghasilan.  

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi menyampaikan, dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, baru 20% yang sudah membuka pasar hewan.

Pembukaan pasar tersebut tentunya tetap mengutamakan kepentingan bersama untuk kesehatan ternak dan manusia. Oleh karena itu, ada prasyarat yang ditetapkan, yakni sudah zero reported case dan vaksinasi yang meningkat sebesar 50%.

“Ada prasyarat yang kami sampaikan kepada kabupaten kota bahwa pasar itu boleh dibuka asal kasus PMK sudah dikendalikan. Indikatornya sudah zero reported case dan vaksinasi yang meningkat menuju sekitar 50%,” ucap Iswahyudi dalam acara yang bertajuk “Lalu Lintas Hewan & Produk Hewan Saat Wabah PMK” oleh Alinea.id secara daring, Kamis (6/10).

Ia mengatakan, akan memberikan kesempatan agar perekonomian bisa bergerak, makanya pihaknya memutuskan untuk membuka pasar hewan secara selektif, tergantung kebutuhan dari kabupaten kota masing-masing.

Saat awal PMK, perekonomian di pasar ternak di Jatim tidak bergerak sama sekali selama empat bulan  Itu merupakan hasil kerja sama TNI/Polri untuk penanggulangan PMK yang ketat pada awal Juni, Juli, Agustus sehingga mengakibatkan tidak berjalannya perekonomian di pasar maupun peternak.

“Memang mau tidak mau tidak boleh bergerak. Bergerak malah menjadi masalah,” tuturnya.

Untungnya kendati peternak mengalami kerugian, tetapi menyadari hal itu merupakan keputusan terbaik daripada bermasalah dengan aparat penegak hukum, dan menularkan penyakit.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid