3 agenda Mentan atasi lonjakan harga kedelai

Kerja sama ini sepenuhnya bersama Kemendag juga. Mentan juga mengusulkan keringanan suku bunga KUR untuk pengembangan kedelai di 2021.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto Humas Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah menyiapkan tiga agenda strategi untuk mengatasi harga kedelai yang sempat meroket pada awal 2021. Pertama, terdapat agenda SOS yang ditargetkan jalan dalam rentang 100 hari ke depan.

"Agenda SOS selama 100 hari ke depan, di antaranya memperlancar pasokan ke pengrajin tahu dan tempe pasar, stabilisasi harga, meningkatkan produksi pertanian, menyiapkan calon petani dan calon lokasi (CPCL), serta membentuk gugus tugas lintas kementerian dan lembaga. Kerja sama ini sepenuhnya bersama Kemendag juga," kata Syahrul, dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, yang disiarkan secara virtual, Senin (25/1).

Agenda kedua, temporary yang ditargetkan berjalan dalam rentang 200 hari ke depan. Agenda ini, meliputi penyiapan areal tanam seluas 325.000 hektare. Sebaran luasan areal itu terbagi di sejumlah daerah, seperti Sulawesi Barat 50.000 hektare, Sulawesi Utara 30.000 hektare.

Kemudian, Sulawesi Selatan 20.000 hektare, Jawa Tengah 54.000 hektare, Jawa Barat 40.000 hektare, Jawa Timur 40.000 hektare, NTB 20.000 hektare, Kalimantan Selatan 10.000 hektare, Lampung 15.000 hektare, Jambi 16.000 hektare, Banten 10.000 hektare, dan Aceh 20.000 hektare.

Tak hanya penyiapan lahan, Kementan juga akan menyediakan pendanaan, pengendaliaan hama, dan penyiapan penanaman musim gadu di pematang, sawah tadah hujan hingga integrasi tebu.