Agar naik kelas UKM harus masuk dalam global value chain

Di Indonesia UKM-nya sama sekali belum terlibat dalam rantai pasok global.

Pengamat ekonomi Aviliani. Foto Antara/Foto: istimewa

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengungkapkan, usaha kecil dan menengah (UKM) harus memiliki bisnis model yang baru agar dapat berkontribusi lebih bagi perekonomian.

Pasalnya, sektor UKM berkontribusi sebesar 60% dari PDB dan menyerap 90% tenaga kerja, namun karena bisnis produknya 80% berbasis perdagangan tidak menciptakan nilai tambah bagi perekonomian dan karenanya pendapatan dari pajaknya tidak signifikan.

"Jadi kalau UKM harus ada bisnis model baru. Apalagi 80% UKM Indonesia pada sektor perdagangan. Tidak menciptakan nilai tambah sehingga untuk pendapatan pajak juga tidak akan signifikan," katanya dalam webinar, Rabu (7/7).

Selain itu, jika terus bertahan dengan bisnis model yang sekarang UKM tidak akan mampu naik kelas. Oleh karena itu, menurutnya UKM harus didorong masuk ke dalam rantai pasok global atau global value chain.

Dia menceritakan, di negara lain sebesar 30% dari UKM-nya telah berkontribusi terhadap global value chain, hanya di Indonesia yang UKM-nya sama sekali belum terlibat dalam rantai pasok global tersebut.