Airlangga beber faktor neraca perdagangan nasional surplus

Meski demikian, dia mengingatkan, momentum pemulihan ekonomi global ini masih dihadapkan dengan berbagai risiko.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dokumentasi Kemenko Perekonomian

Pemulihan permintaan global dan kenaikan harga komoditas global disebut sebagai faktor yang mendorong neraca perdagangan Indonesia surplus selama 18 bulan berturut-turut. Akumulasi surplus sepanjang 2021 mencapai US$30,8 miliar.

"Pada saat yang sama, kinerja sektor eksternal kita juga mendukung fundamental ekonomi. Pemulihan permintaan global dan kenaikan harga komoditas global mendorong neraca perdagangan," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (25/11).

Meski demikian, dia mengingatkan, momentum pemulihan ekonomi global ini masih dihadapkan dengan berbagai risiko, seperti Covid-19 dan variannya, krisis energi dan inflasi global, tapering off The Fed, dan lain-lain. Karenanya, harus tetap waspada dan menyiapkan sejumlah strategi mitigasi guna menjaga momentum pemulihan.

"Pencapaian target pertumbuhan ini akan tergantung pada efektivitas langkah-langkah untuk mengendalikan pandemi. Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi untuk memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

"Penguatan di hulu akan dilakukan melalui percepatan vaksinasi, peningkatan testing, dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui pembatasan kegiatan (PPKM) dan peningkatan disiplin protokol kesehatan,” sambungnya.