Akuisisi Freeport, Inalum bayar Rp57,3 triliun

Inalum harus membayar US$3,85 miliar setara Rp57,3 triliun (kurs Rp14.900 per dollar AS) untuk mengakuisisi saham Freeport Indonesia.

Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan (kedua kiri), menyaksikan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (kanan) dan Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin, menandatangani Sales and Purchase Agreement, di Gedung Setjen Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/9). PT Inalum (Persero) selaku holding BUMN pertambangan telah menandatangani Sales & Purchase Agreement (SPA) dengan PT Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Ti

Inalum harus membayar US$3,85 miliar setara Rp57,3 triliun (kurs Rp14.900 per dollar AS) untuk mengakuisisi saham Freeport Indonesia.

Holding BUMN Pertambangan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) dan Freeport-McMoran Inc. (FCX) resmi menandatangani Head of Agreement. Dengan demikian, maka proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51% secara resmi sudah dapat dilakukan pemerintah Indonesia.

Untuk memperoleh 51% saham PTFI tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar US$3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100% saham FCX di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36% saham di PTFI.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyampaikan, Inalum akan melunasi pengambilalihan 51% saham PTFI pada November 2018.

"Moga-moga saya targetnya kan November sudah semua sudah beres, sudah bayar, sudah semua, sudah done," kata Rini di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (27/9).