Kuota BBM subsidi terancam habis, anggota DPR: Hentikan sementara proyek IKN!

Ketersediaan BBM subsidi dalam jumlah yang cukup, lebih dibutuhkan masyarakat ketimbang dua proyek tersebut. 

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. Foto: dpr.go.id

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto, mendesak pemerintah menambah kuota subsidi BBM jenis Pertalite maupun Solar untuk 2022, daripada meneruskan proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan kereta cepat Jakarta-Padalarang. 

Menurut dia, kuota BBM subsidi terancam habis di Oktober-November. Ketersediaan BBM subsidi dalam jumlah yang cukup, lebih dibutuhkan masyarakat ketimbang dua proyek tersebut. 

"Dengan menghentikan sementara proyek IKN hingga Kereta Cepat Jakarta-Padalarang, akan menghemat keuangan negara di tengah pembengkakan anggaran subsidi energi 2022 dari Rp152,2 triliun menjadi Rp502,4 triliun," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (9/8).

"Kalau ada pengeluaran yang kurang atau tidak perlu, ya sudah disetop saja, ini pandangan kami. Misalnya proyek ibu kota negara baru kalau gak urgen ya hentikan. Juga proyek Kereta Cepat kenapa harus tergesa-gesa gitu," sambung dia.

Program subsidi BBM merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam melindungi kesejahteraan masyarakat dan menjaga ketahanan energi nasional. Apalagi, saat ini, masyarakat tengah dihadapkan pada masalah kenaikan berbagai jenis bahan pangan atau sembako.