Core: Potensi jumlah orang miskin di Indonesia capai 5,1 juta

Tiga skenario yang terjadi dalam bertambahnya kemiskinan di Indonesia, skalanya: berat, lebih berat dan sangat berat.

Warga mengamati permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15% menjadi 9,59% pada tahun ini akibat pandemi virus corona atau COVID-19. Antara Foto/M Risyal Hidayat.

Jumlah orang miskin di Indonesia diperkirakan bakal melambung tinggi akibat terhentinya aktivitas ekonomi selama pandemi Covid-19 ini. 

Lembaga think-tank Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memperkirakan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan berpotensi bertambah 5,1 juta hingga 12,3 juta orang pada triwulan II 2020.

Menurut Core, potensi lonjakan jumlah penduduk miskin karena banyaknya masyarakat yang berada di tingkat kesejahteraan mendekati batas kemiskinan, walau tidak berada di bawah garis kemiskinan. 

Catatan Core, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan pada Maret 2019 mencapai 25,1 juta jiwa atau 9,4% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk rentan miskin dan hampir miskin mencapai 66,7 juta jiwa atau sekitar 25% dari total penduduk Indonesia. Angka tersebut menunjukkan lebih dari 2,5 kali lipat jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan.

Sebagai informasi, masyarakat golongan rentan dan hampir miskin ini, umumnya bekerja di sektor informal dan sangat bergantung pada bantuan pemerintah.