Aset keuangan syariah masih kecil

Minimnya masyarakat yang mengenal investasi serta gejolak ekonomi global mendorong perseroan menggenjot produk investasi

Mantan menteri keuangan tersebut mencontohkan bagaimana nasionalisme Jepang dalam berinvestasi dapat menyokong negaranya saat dinamika global yang tak menentu terjadi./Eka Setiyaningsih

Produk investasi syariah penting sebagai sumber pembiayaan alternatif. Namun sayangnya aset keuangan syariah di Indonesia masih relatif kecil yaitu US$ 81,8 miliar di 2016.Tidak heran jika sejumlah perusahaan aset managemen berlomba-lomba meluncurkan produk syariah.

Salah satunya, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) yang meluncurkan reksa dana Manulife Dana Kas Syariah.

"Indonesia menempati negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia, 85% beragama Islam ini praktis menjadikan Indonesia sebagai pemeluk Islam terbesar di dunia, ini diharapkan dapat mendukung perekonomian nasional khususnya syariah," kata  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (31/8).

Mantan menteri keuangan tersebut mencontohkan bagaimana nasionalisme Jepang dalam berinvestasi dapat menyokong negaranya saat dinamika global yang tak menentu terjadi.

Di Jepang kepemilikan surat berharga oleh asing hanya 9%. Jika ada gejolak di dunia, mereka tidak akan khawatir 91% dari kepemilikan dimiliki Jepang. "Mereka sangat nasionalis terhadap produknya sendiri dan nasionalis terhadap surat utang," ungkapnya.