Bahlil: Penurunan PMA Indonesia tak seburuk negara lain

Meskipun perekonomian Indonesia mengalami resesi, kinerja penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia tidak turun terlalu dalam.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto Antara/dokumentasi

Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan sistem perekonomian global, termasuk Indonesia. Tercatat, sebagian besar negara di dunia mengalami resesi, termasuk Indonesia yang pertumbuhan ekonominya terkontraksi dua kuartal berturut-turut.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, meskipun perekonomian Indonesia mengalami resesi, kinerja penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia tidak turun terlalu dalam.

"Ada satu data yang menarik dari realisasi PMA. Hampir semua lembaga dunia mengatakan bahwa tingkat penurunan PMA sebesar 30%-40% tahun ini, tetapi di indonesia turunnya tak lebih dari 10%, yaitu 8,3%," kata Bahlil dalam sebuah webinar, Selasa (8/12).

Dari Rp611,6 triliun total realisasi investasi di tahun ini, sebanyak Rp301,7 triliun atau 49,3% merupakan PMA. Sedangkan, realisasi total penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7%.

Penurunan PMA yang tidak terlalu dalam ini karena pihaknya mampu mengeksekusi beberapa PMA yang mangkrak sejak lima hingga enam tahun lalu.