Bahlil: Sekarang persoalan urusan lahan jadi lebih mudah

Dengan hadirnya omnibus law iklim investasi Indonesia juga semakin terbuka dan ramah bagi investor.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers virtual BKPM, Selasa (24/2/2021). Tangkapan layar konferensi pers BKPM

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan, Indonesia telah masuk pada sebuah ekonomi dengan istilah green energy. Indonesia juga akan berupaya berkontribusi kepada dunia, terkait dengan green energy, dan itu telah menjadi arah kebijakan di Kementerian Investasi. Salah satunya pada sektor hilirisasi, pada industri yang berbasis pada energi hijau, khususnya menyangkut dengan baterai mobil.

“Kenapa Indonesia menjadikan ini sebagai salah satu fokus dalam arah kebijakan investasi, khususnya menyangkut dengan baterai mobil? Sebab kita tahu bahwa bahan baku dari baterai mobil sebagian besar adalah nikel. Secara kebetulan Indonesia mempunyai cadangan nikel dunia sebesar 24-26%. Saya yakin ketika industri baterainya dibangun di Indonesia, itu akan memberikan nilai tambah dan melahirkan biaya produksi yang sangat efisien,” papar Bahlil Lahadalia, dalam webinar, Kamis (23/9).

Kemudian terkait dengan energi, Bahlil mengatakan, Indonesia mempunyai potensi energi terbarukan yang sangat luar biasa. Saat ini Indonesia sedang membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

"Dengan ini saya yakinkan bahwa persoalan urusan lahan, urusan biaya akan jauh lebih mudah. Dengan kata lain silakan teman-teman dunia usaha datang ke Indonesia, membawa teknologi, membawa kapital, dan sebagian pasar. Dan biarlah pemerintah Indonesia yang mengurus perizinan, insentif, dan lahannya," ucap dia.

Sementara Perwakilan Dagang & Ekonomi Indonesia Economic & Trend Office (IETO) di Tapei Budi Santoso, menuturkan, pihaknya ikut mendorong kolaborasi antara pengusaha Taiwan dan pengusaha Indonesia untuk mengembangkan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik dalam tatanan pasar global.