Belum banyak petani memanfaatkan program asuransi

Padahal keikutsertaan petani dalam program ini bisa memberikan rasa aman bagi petani khususnya di musim kemarau.

Warga berada di sekitar areal sawah yang mengering di desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/6)./Antara Foto

Realisasi keikutsertaan petani dalam pelaksanaan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) baru mencapai 232.255 ha di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Kementan menargetkan premi AUTP 2019 dapat menjamin 1 juta ha.

"Banyak petani yang belum memanfaatkan karena kemarin masih musim hujan. Biasanya pada musim tanam dua, baru mengajukan asuransi. Tiap tahun begitu, biasanya realisasi mencapai 800.000-an hektare," kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy dalam Rakor Kementan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, Kementan mengimbau petani yang terdaftar dalam program (AUTP) dapat mengajukan klaim ganti rugi jika sawahnya terdampak kekeringan dan gagal panen atau puso.

"Kami harapkan para petani yang sudah membayar premi asuransi dapat klaim kalau memang daerahnya mengalami kekeringan," kata dia

Ada pun program AUTP yang bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memberikan ganti rugi sebesar Rp6 juta per hektare (ha) dengan masa pertanggungan sampai masa panen (4 bulan).