Berebut bahan baku, 12 pabrik gula Jatim terancam tutup

Pabrik-pabrik kecil terancam berhenti karena berebut bahan baku dengan PT KTM dan RMI.

Pabrik gula PT Rejoso Manis Indo di Kabupaten Blitar, Jatim, September 2019. Google Maps/Joko Purwo Setyohadi

Sebanyak 12 pabrik gula (PG) di Jawa Timur (Jatim) terancam tutup lantaran terkendala mendapatkan bahan baku imbas kehadiran PT Rejoso Manis Indo (RMI), Kabupaten Blitar dan PT Kebun Tebu Mas (KTM), Lamongan.

Ketua Serikat Pekerja (SP) Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, M. Arief, menyatakan, berdirinya dua PG itu berpotensi menutup pabrik-pabrik kecil. Apalagi, keduanya mengambil tebu dari luar wilayah, sehingga membuat persaingan pada musim giling 2020 dan sulit mendapatkan bahan baku.

"Yang paling mengerikan, adalah berdampak pada pengangguran terbuka yang akan muncul dengan sendirinya. Saat ini Jawa Timur punya dua pabrik besar, ya. Namun, akan menutup 12 pabrik dan potensinya serta 12.000 tenaga langsung akan hilang pekerjaannya di sini dan berpotensi sampai berdampak pada 250.000 orang," ucapnya di Kota Surabaya.

Lantaran pasokan tebu tersendat, volume giling hanya 80% dari kapasitas terpasang. Pun berpotensi terjadinya kredit macet Rp200 miliar-Rp600 miliar.

SP Perkebunan PTPN XI pun meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim "turun tangan" dengan membela PG lokal. "Kami minta diperlakukan adil," tegasnya, mengutip situs web Pemprov Jatim.