BI: BI7DRR naik menjadi 6%

Kenaikan tersebut sebagai langkah lanjutan BI untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan.

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo ./AntaraFoto

Bank Indonesia memutuskan menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 6%. Suku bunga Deposit Facility juga naik sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%. 

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, kenaikan tersebut sebagai langkah lanjutan BI untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) dalam batas aman. 

"Kebijakan tersebut juga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," jelas Perry di kantornya, Kamis (15/11). 

Selain itu, Bank Indonesia menaikkan porsi pemenuhan giro wajib minimum (GWM) Rupiah Rerata, baik yang konvensional dan syariah, dari 2% menjadi 3%.  Serta, meningkatkan rasio penyangga likuiditas makroprudensial/PLM (konvensional dan syariah) yang dapat direpokan ke Bank Indonesia dari 2% menjadi 4%, masing-masing dari dana pihak ketiga (DPK). 

"Ketentuan tersebut bisa digunakan underlying untuk repo Bank Indonesia. PLM bentuknya SBN, SBI, dan surat berharaga lain. Nah, dengan menaikkan porsi yang direpokan dari 2% jadi 4%," paparnya.