BI: Jika tak intervensi, kurs rupiah bisa tembus Rp15.588 per dollar AS

Bank Indonesia menyatakan jika tidak intervensi melalui kebijakan moneter, kurs rupiah berpotensi melemah 15% menembus level Rp15.588/US$.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi damai di Jalan Medan Medeka Barat, Jakarta, Jumat (14/9). Dalam aksinya mereka menuntut Pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dan melakukan swasembada pangan. / Antara Foto

Bank Indonesia menyatakan jika tidak intervensi melalui kebijakan moneter, kurs rupiah berpotensi melemah 15% menembus level Rp15.588 per dollar Amerika Serikat.

BI memerkirakan, nilai tukar rupiah dapat terdepresiasi Rp2.033,25 sepanjang tahun ini dari penutupan akhir 2017 pada level Rp13.555 per dollar AS, apabila tidak melakukan berbagai kebijakan. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo memastikan bank sentral akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilisasi nilai tukar. Intervensi kebijakan moneter, membuat kurs rupiah terdepresiasi 7,5%-8% sejak awal tahun 2018.

"Kami sudah menaikkan suku bunga hingga 125 basis poin selama 4 bulan terakhir dan intervensi valuta asing besar. Kalau enggak ada itu, depresiasi bisa membesar 10% hingga 15%," jelas Dody di Jakarta, Jumat (14/9).

Dengan melakukan intervensi tersebut, Dody berharap likuiditas bisa terus terjaga. Sementara, intervensi lain dalam membeli kembali surat utang pemerintah dalam bentuk surat berharga negara (SBN) akan terus dilakukan.